Kamasutra

762 109 30
                                    

AU 🔞 as it should.



***





Malam masih terlalu awal tapi Ten sudah tengkurap di atas kasur sejak sejam yang lalu. Kacamata bertengger di ujung hidung mancungnya, sedangkan bola matanya bergerak kiri kanan membaca dan memperhatikan layar ponsel.

"Apa bedanya?" monolog Ten sambil mengangkat sebelah alisnya.

The way of kissing.

Halaman 77 buku itu. Ten tadinya ingin langsung loncat ke bagian posisi bercinta saja. Tapi ia baru sadar kalau ilustrasinya merupakan pasangan normal- well. Ten memutuskan untuk membaca teori dan meditasinya dulu.

Sampai kemudian dua lengan panjang melingkar pada bahunya, turun sampai dadanya.

"H-hyung? udah pulang?" Ten belingsatan bangkit setelah menutup layar ponsel.

"Sejak 10 menit yang lalu saat jarimu dengan kecepatan kilat menggulir ilustrasi posisi climbing tree" jawab Taeyong, kekasih Ten yang sudah hidup serumah setahun ini.

Ten bisa merasakan pipinya menghangat, lalu jadi dingin saat telapak tangan Taeyong menangkup.

"Teori aja nggak cukup, Sayang. Belajar dengan praktik akan lebih membantu" ujarnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Ten cepat-cepat menutup wajahnya, malu.

"Mau yang gimana? misionaris? doggy style? 69? indrani? clasping? macan beti-"

"Aaah hyung berhentiii" Ten segera menutup mulut Taeyong, mendorongnya sampai terjatuh pada kasur mereka.

Hal yang sedetik kemudian ia sesali karena Taeyong dengan cepat membalikkan keadaan.

"I won't make your first experience turn bad, honey. I promise" ucap Taeyong seraya mengelus pipi Ten lembut.

"B-but ... katanya sakit?"

"I got lube, nanti nyelosnya gampang kok kayak cincin mampet di jari dipakein sabun"

"Nggak ada perumpamaan lain apa?" Ten kembali menutup wajahnya.

"Jangan tutupin your angelic face Sayang" ucap Taeyong sambil ndusel pada leher kekasihnya, lalu menggesekkan hidungnya, kemudian mengecup bibirnya.

"N-nanti sobek nggak? punya kamu kan ... ukurannya kurang ajar banget" Tanya Ten tiba-tiba, pelan cenderung berbisik. Malu.

Taeyong tertawa.

Memang selama 3 tahun berpacaram dan setahun tinggal bersama aktifitas intim mereka tidak pernah lebih dari handjob atau blowjob. Ten yang selalu menahan kegiatan dengan dalih belum siap.

Tapi karena Ten tadi terpergok sedang membaca Kamasutra, Taeyong kira Ten mulai berfikir kesana. Kesana.

"Kalau sakit, kita berhenti" ucap Taeyong mengelus wajah kekasihnya lembut.

Ten mengangguk, Taeyong anggap itu kodenya untuk segera menanggalkan pakaian ditubuh kekasihnya.

"Y-yang ..." Ten menahan tangan Taeyong sejenak. Membuat lelaki yang lebih tua mengangkat sebelah alisnya bertanya kenapa.

"Bilang sama authornya sampai sini aja ceritanya, udah kepanjangan buat cerita mini"

"Oh iya betul. Aku juga nggak mau ada yang tau lekuk tubuh kamu kayak gimana" Taeyong sekali lagi mengecup bibir Ten lembut, untuk kemudian berdiri dan menggeplak kepala author agar segera berhenti.

Ini sudah tembus 400 words.








end.



[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang