Pandangan

666 119 8
                                    

AU
warning: mpreg, misgendering.

***







Taeyong mengerjapkan matanya berkali-kali, memandang bayi mungil di gendongan Ten yang tangannya masih tertancap selang infusan.

"Kecil sekali ..." ucap Taeyong pelan. Ia menyusupkan telunjuknya pada genggaman tangan bayi itu.

"Tapi dia sehat" ucap Ten terdengar bahagia, "Ayah mau gendong?" Tanya istrinya semangat.

Ayah.

Hatinya menghangat mendengar Ten menyebutnya Ayah untuk anak mereka.

"Boleh?" Tanya balik Taeyong, ragu.

"Boleh dong, kan udah belajar di kelas parenting kemarin?"

Taeyong mengangguk.

Pelan sekali, Ten mengangsurkan bayi mereka yang langsung disambut uluran tangan Taeyong. Papa muda itu terus-terusan memandangi bayinya seperti melihat keajaiban dunia yang baru.

Bayi itu menggeliat kecil, tak lagi menangis keras seperti saat ia lahir. Matanya tertutup, mungkin sedang tidur.

Taeyong duduk di kursi samping tempat tidur Ten yang tengah memandangi 2 sosok lelaki kecintaanya itu.

"Hai champ?" Taeyong lirih berucap. Punggung telunjuknya bergerak menyusuri wajah anaknya. Pelan sekali, seolah takut tergores dan luka.

"Ayah mau cerita sedikit, semoga suara ayah sampai di mimpimu ya nak?" tambahnya lagi.

Ten tersenyum melihat pemandangan di sisinya.

"Bertemu ibumu adalah keajaiban terbesar yang pernah ayah rasakan ..." Taeyong sekilas melirik istrinya yang sekarang tampak bersemu merah,

"ayah fikir, ayah tidak akan lagi merasakan jatuh cinta yang begitu dalam selain pada ibumu"

"tapi saat kamu lahir, Ayah kembali merasakan lagi hal yang sama. Jatuh cinta pada pandangan pertama, pandangan terakhir sekaligus pandangan selamanya"

"Terimakasih untuk hadir melengkapi hidup Ayah, nak"

Taeyong bisa merasakan tangan istrinya bergerak, meremas lembut lengan kemeja kusut yang ia kenakan.

"Sayang ..." Taeyong mengelus punggung tangan istrinya,

"terimakasih sudah melahirkan Minhyung dalam keadaan sehat, dan kamu juga sehat"

"Aku mencintaimu, istriku"




end.



champ: jagoan.







agak gumoh sih tapi yaudahlahya mungkin karena aku belum ngerasain diposisi ty disini, gatau euforianya jadi bapak wkwkwkw😜

[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang