Ada Berapa Bentuk Cinta?

356 89 39
                                    

—AU, lokal.



***





"Memangnya ada berapa bentuk cinta?!" bentak Ten kesal pada kekasih—ralat, calon mantan kekasihnya, Taeyong.

Taeyong tak menjawab. Ia masih diam.

"Cinta mana yang kamu maksud? coba jelasin biar aku ngerti jalan fikiran kamu!" ucap Ten mencoba tak lagi meledak.

Tapi Taeyong lagi, masih diam.

"5 tahun ... Taeyong. 5 tahun kita bareng-bareng. Apa artinya buat kamu 5 tahun itu?" lirih Ten lagi-lagi bertanya. Bermonolog sedari tadi.

Taeyong memejamkan matanya tak setuju. 5 tahun bersama Ten, waktu-waktu yang ia lewati dengannya adalah memori yang berarti. Berpisah bukan berarti semuanya sia-sia.

"Kamu nggak akan ngerti, Ten"

"Makanya ngomong dong! jelasin biar aku ngerti!" Ten bersumpah dia tak pernah ingin menangis di depan orang lain sekalipun itu kekasihnya, tapi menghadapi Taeyong yang sekarang membuatnya frustasi.

Taeyong menatap layar TV di depan mereka yang tengah menyiarkan berita sela soal salah satu petinggi perusahaan BUMN yang akan digantikan jabatannya karena terjerat kasus pencucian uang. Sebuah perubahaan akan datang.

Seperti halnya pejabat itu, satu-satunya alasan yang Taeyong punya hanyalah Berubah. Perasaan cinta yang berubah menjadi perasaan cinta yang lain. Cara pandang lain.

Dia masih mencintai Ten, tapi dengan cara pandang lain. Dan Ten tak akan pernah faham maksudnya bagaimana.

Maka Taeyong memilih diam. Menjelaskan perasaan tidak semudah menjelaskan A adalah huruf pertama dalam alfabet.

"Kamu kalau mau putus, bilang! nggak usah muter-muter!" sembur Ten akhirnya. Tak tahan, ia segera bangkit. Mengambil langkah-langkah besar pergi keluar rumah.

Meninggalkan Taeyong yang masih diam dengan fikirannya sendiri.

Fikiran rumit yang sebenarnya sederhana; ia hanya tak ingin membuat Ten terluka mendengar alasan sebenarnya,

soal Taeyong yang tak lagi merasakan getaran apa-apa pada lelaki manis itu. Begitu saja.






end.

[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang