I : Hukuman (Start)

2.2K 223 7
                                    

𝔖𝔢𝔩𝔞𝔪𝔞𝔱 𝔡𝔞𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔡𝔦 𝔟𝔞𝔟𝔞𝔨 𝔨𝔢𝔡𝔲𝔞. 𝔊𝔞𝔯𝔦𝔰 𝔰𝔱𝔞𝔯𝔱 𝔱𝔢𝔩𝔞𝔥 𝔡𝔦𝔟𝔲𝔨𝔞.
|•|•|•|

S

harley merasakan matanya memburam seiring berjalannya waktu. Kepalanya terasa seberat satu ton, sampai dia tak sanggup menyangganya. Dia mencoba membuka matanya lebar-lebar, kembali memperhatikan guru yang mengajar di depan kelas.

Namun sayang sekali, kantuknya jauh lebih besar. Gadis itu menguap lebar, sontak membuat teman semejanya menatapnya dengan membelalak. Viona Embers namanya, temannya dari kalangan bangsawan.

Viona mengguncang bahu Sharley. "Hei, kau jangan tidur di sini. Ada Prof. Hermes. Nanti kau malah kena hukuman."

Sharley tak mengindahkannya. Telinganya seolah tuli, yang dia pikirkan hanyalah kasur empuk beserta bantal dan selimut hangatnya. Ah, enak sekali. Sayangnya yang ada dibawahnya saat ini adalah meja keras, tapi dia bahkan nyaris tak memikirkannya karena terlalu mengantuk.

Viona menggigit bibir khawatir karena temannya tak kunjung bangun. Sharley justru makin nyenyak tidurnya. Prof. Hermes di depan sana masih sibuk menjelaskan pejalaran yang membahas lanjutan sejarah Kerajaan Clexarius di saat perang dengan kerajaan tetangga melanda.

Papan tulis di belakang sang profesor telah tertoreh rangkaian peristiwa yang diurutkan dengan garis horizontal. Tulisan Prof. Hermes yang kecil membuat murid-murid di kursi belakang harus memajukan badannya.

Profesor itu sendiri adalah pria paruh baya dari keluarga yang tinggal di kota Seyar. Dia sudah mengajar di Akademi Mavexy selama dua puluh tahun –– pengabdian yang cukup panjang. Keluarga Hermes bukanlah seorang bangsawan, tetapi sang Profesor sangat pintar yang membuatnya dihargai banyak orang.

Selain sangat pintar, dia juga galak. Dia takkan segan-segan menghukum muridnya yang melanggar peraturan seperti mencoret dinding, membuat keributan, tidak memakai atribut lengkap, dan tentu saja tidur di kelas.

Inilah yang membuat Viona khawatir. Kalau tak segera bangun, Sharley bisa dihukum berdiri di luar kelas atau membersihkan toilet.

Sharley masih enak sekali tidur. Dia hanya mendengar samar suara Prof. Hermes. Sampai akhirnya ada seorang perempuan yang duduk di depan mereka menyadari bahwa Sharley telah tidur.

Gadis itu mengangkat tangannya, Prof. Hermes langsung menoleh. "Ya, ada apa, Sophie?"

"Pak, saya hanya ingin melaporkan kalau Sharley tidur di kelas," kata Sophie sambil menyeringai. Vinoa melotot, hampir saja memukul kepala Sophie. Profesor melongokkan kepalanya ke bangku Sharley dan berdecak mendapati gadis itu benar-benar tidur. Viona menyenggol lengan Sharley sekaligus mencubit pinggangnya.

"Sharley Cherilyn, cepat bangun. Viona, bagunkan dia sebelum aku merotannya sendiri."

Viona patah-patah mengangguk. Sharley perlahan bangun, sambil menggeram kesal. "Apa sih?!" katanya nyaris berteriak. Tidak adakah yang memberinya pengertian di sini? Dia sangat lelah, tapi memaksakan diri untuk mengikuti pelajaran. "Itu ... sepertinya profesor marah padamu," balas Viona terbata-bata.

Sharley langsung duduk tegak, rasa kantuknya cepat sekali menghilang. Melihat wajah garang Prof. Hermes, membuatnya ciut seperti balon yang mengempes. Dia tahu kalau ada hukuman menanti dan berharap kalau hukumannya bukan lari mengelilingi lapangan.

"Sharley, kau mengetahui kesalahanmu?" kata sang profesor. "Ya, profesor, saya tidur di kelas. Tapi saya sangat lelah, saya cuma tidur dua jam kemarin malam." Sharley melakukan pembelaan, walau dia tahu itu tak membantu banyak.

The Eternal Country (2):  The Secret's of the Hatrany (√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang