XIX : Dua Mezcla Sedang Marah, Cepat Minggir

573 130 6
                                    

Sharley berlarian di halaman mansion Amalith yang luasnya minta ampun. Tapi karena terbiasa berlari, dia tak lelah. Bukan itu yang jadi masalah sekarang, karena sang pelaku tak kelihatan batang hidungnya. Yang Sharley lihat hanyalah pohon, rumput dipangkas rapi, dan air mancur patung emas.

"Ke mana perginya dia?" gertak Sharley. Floretta datang dari belakangnya, memegang pisau belati dengan tangan kokoh. "Sharley, apa kau menemukannya?"

"Belum."

"Gunakan indra pendengaran dan indra penciuman tajam khas serigala. Kau pasti akan menemukannya."

Sharley memfokuskan pikirannya. Kekuatan Werewolf mengumpul ke dalam ceruk telinga dan hidung, menyambungkannya ke otak. Geraman rendah serigala terdengar dari dalam dadanya, memberikan sensasi gejolak aneh tapi menyenangkan. Rasanya Sharley tak sabar lagi berlarian di antara rerumputan dengan keempat kaki serigalanya. Gejolak ini tak pernah dirasakannya, tapi Sharley sadar kalau kekuatan Mezclanya kini meningkat.

Dari yang awalnya cuma merubah-rubah warna mata, lantas meningkat ke perubahan wujud.

Telinga serigala mencuat dari kepala Sharley. Gadis itu mendengar banyak sekali suara yang tak bisa dijangkau manusia biasa. Suara penggorengan di dapur mansion, bisik-bisik pelayan sewaktu bekerja, kucing mengeong, pekikan kaget dan takut dari rumah kaca, sampai suara langkah kaki kuda dari halaman depan. Hidungnya mencium banyak bau, termasuk aroma daging menggembirakan. Tapi di antara begitu banyak bau, ada satu bau aneh.

Bau besi berkarat bercampur darah yang dihembuskan angin mengarah ke barat. Jaraknya sudah jauh, artinya pemilik bau ini telah keluar dari pagar mansion. Sharley tak tahu bagaimana bisa dia kabur secepat ini, tapi ia harus segera mengejarnya sebelum kehilangan aroma.

Telinga serigala perlahan menyusut. Sharley tak sempat memperhatikan warnanya, tapi Floretta memperhatikan telinga itu berwarna cokelat berujung hitam. Diam-diam dia menyusun rasa kagum kepada Mezcla yang bisa merubah wujud sesuka hati tapi kekuatan mereka tetap tercampur. "Aku menemukannya. Ayo cepat!"

Sharley baru saja hendak berteleportasi dengan membawa Floretta, tapi langkah kaki yang mendekat membuat mereka terhenti. "Tuan Putri, tunggu sebentar!"

Lima anggota Pasukan Malam datang menyusul setelah kaget menyadari adanya serangan tak terduga. Salah satu komandan yang ikut serta, Lunn, lebih kaget lagi melihat Sharley mengejar sang pelaku tanpa menimang situasi. "Anda tak perlu mengejarnya, biar kami saja. Anda kembalilah ke istana, atau mengamankan diri di mansion Amalith," kata Lunn.

Sharley menyabetkan pedang di udara, membuat anggota Pasukan Malam berjengit kaget. Matanya berubah merah dan taringnya keluar. Membayangkan situasi tadi benar-benar membuatnya emosi. Seseorang sedang mengincar nyawanya, bahkan nekat menerobos keamanan mansion. Siapapun yang telah melakukan ini padanya, takkan diampuni. Zanna telah melindungi Sharley, mengorbankan lengannya yang ditembus panah.

Sharley merasa bersalah. Seandainya dia menyadari ini lebih cepat, Zanna takkan terluka. Orang itu pasti berniat membunuh Sharley, atau mungkin membuatnya sekarat.

"Aku takkan mundur. Sekalipun tidak. Dia akan membayarnya," desis Sharley yang tak bisa mengontrol emosi.

"Tuan Putri, itu berbahaya. Kami sudah berjanji pada Yang Mulia Rezvon dan Baginda Aldrich untuk menjaga Anda." Lunn, meski agak gemetar akibat aura Sharley, tapi berusaha menyakinkan. Aura Mezcla memang menyeramkan dan sangat mengintimidasi. Siapapun pasti lari terbirit-birit sambil kencing di celana karena tekanan aura.

Sharley mengangkat alis. "Itu 'kan urusanmu, bukan urusanku. Akan kukejar dia." Sharley menjentikkan jarinya, seketika dia dan Floretta lenyap ditelan udara. Berpindah tempat, meninggalkan anggota pasukan yang tercengang.

The Eternal Country (2):  The Secret's of the Hatrany (√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang