III : Pap- Loh?

838 168 6
                                    

Seminggu telah berlalu, dengan demikian inilah waktunya Sharley, Asher, dan Cleon berlibur. Sharley menghabiskan waktu seminggu di kediaman Adonnis, jalan-jalan — dia hanya menghadiri pesta minum teh dua kali — dan mengacau Cleon. Dia belum bertemu dengan Asher karena Asher sangat sibuk.

Sharley memasukkan barang-barangnya yang cuma sedikit ke dalam tas. Baju beserta perlengkapan lain sudah disiapkan di Istana Noctis, jadi dia cuma membawa seperlunya saja. Cleon pun hanya membawa beberapa buku dan perlengkapan lelaki yang mending tak usah dibahas.

Hari sudah sore ketika mereka sampai di paviliun Lespard. Mereka langsung menuju ruang rahasia, bertemu dengan Lunelien di depan tembok putih yang sebenarnya adalah pintu masuk.

"Salam kepada Yang Mulia Ratu Clexarius, " kata Sharley dan Cleon bebarengan sambil menundukkan badan. Meskipun mereka tergolong dekat, tapi tata krama tak boleh dilupakan. Lunelien mengangguk sembari mengibaskan kipas di depan wajah. Hari ini pasti membuat beliau kegerahan.

"Ayo masuk. Semua sudah menunggu di dalam." Sang ratu menggeserkan tangannya pada dinding, seketika terbukalah celah seukuran satu meter dari dinding, menampakkan ruang di dalamnya yang bercahayakan lampu redup. Lunelien masuk lebih dulu, diikuti Sharley dan Cleon.

Ruangan rahasia ini bisa diubah sesuai keinginan. Tinggal membayangkan rupa ruangan di kepala, maka ruang rahasia akan berubah dengan sendirinya. Dalam latihan Sharley dan Cleon, tempat itu kerap kali menyerupai ruang latihan seperti umumnya yang sisi-sisinya diisi oleh senjata. Bahkan senapan ada. Atapnya berupa kaca, sehingga itu menimbulkan kesan ganjil.

Sekarang ruangan ini seperti aula pesta dansa. Lampu bernuansa kuninglah yang menenari ruangan, tergantung di dinding-dinding. Terbagi menjadi tiga tingkat, dan sekarang mereka ada di tingkat pertama. Tiga tangga di ujung sana menghubungkan lantai kedua, di dinding tengahnya terdapat lukisan potret leluhur keluarga Adalvino. Dinding dan lantainya sewarna perkamen, sungguh kuno. Aromanya adalah bunga gardenia, tapi entah asalnya darimana.

Sharley merasa seperti dilempar ke masa lalu karena nuansa di ruangan ini benar-benar mirip sekali. Dia lupa kapan lebih tepatnya, tapi kemungkinan sekitar seratus tahun yang lalu. Dia melihat Asher, Albarez, dan Lespard yang berdiri di belakang pilar. Lespard dan Alba kelihatannya sibuk mengobrol, tapi Asher cuma jadi pendengar.

Namun begitu dia melihat kedatangan kawan-kawannya, dia tersenyum tipis. Bajunya yaitu kardigan dan celana gelap dan tak membawa tas. Sharley paham kalau Asher tak memiliki begitu banyak barang kesukaan meskipun hartanya takkan habis tujuh turunan.

"Oh, ayolah Ayah, aku tak mau menerima  pertunangan dengan kerajaan tetangga. Tidak deh, makasih. Tuan Putri di sana hanya mengincar harta kerajaan ini saja. Aku tahu dia tak betul-betul mencintaiku dan aku mendengar siur kabar kalau dia pernah beberapa kali berpacaran dengan tuan muda bangsawan. Sungguh, aku tak mau memiliki pasangan semacam itu. Aku tak mau Ayah memaksakan kehendakku," jelas Alba panjang lebar sambil bersungut-sungut.

Lespard menjilat bibir. Untuk ukuran pria paruh baya yang sudah memiliki dua putra, Lespard lumayan tampan. Dan kedua putranya, Alba dan Asher demikian mirip sampai kadang salah dikira oleh kerajaan lain. Mereka sama-sama memiliki mata biru dari Lespard dan rambut hitam dari Lunelien. Tinggi Asher pun hanya setengah inci dari kakaknya. Hanya sifat yang membedakan mereka.

"Oke, Ayah takkan memaksamu. Ayah akan mengonfirmasi kerajaan itu kalau kita menolak pertunangan. Aku yakin mereka takkan mengibarkan bendera perang pada kita hanya karena ini, jadi kau tak perlu seemosi ini. Aku memberikan hakmu dan memilih pasangan, kau tahu itu." Lespard mencubit pelan pinggang putra sulungnya.

"Dan kau tak perlu khawatir. Kalau mereka mau berperang dengan Clexarius, bahkan sebelum mereka menginjakkan kaki di medan perang, aku akan memenggal kepala raja mereka," tampak Asher dengan seringai khas.

The Eternal Country (2):  The Secret's of the Hatrany (√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang