XLV : Hanya Ingin Jadi Pemimpin yang Baik

555 120 2
                                    

Mereka menggiring Valerie keluar ruangan, menuju ke ruang keluarga dengan kursi-kursi reyot. Valerie didudukkan di salah satu kursi, Cleon dan Asher sibuk menyembuhkan luka-luka pada Valerie yang beberapa telah membusuk. Rezvon sibuk mencarikan makanan dan minuman di dapur. Yang ditemukannya adalah sekotak ikan mentah. Tanpa pikir panjang dia membakar ikan itu dengan api secepat kilat, kemudian membawanya beserta segelas air. Sharley mencarikan pakaian layak dan menemukan jaket kulit dan sehelai syal.

"Terima kasih banyak." Air mata Valerie kembali bercucuran melihat kebaikan mereka. Sharley menutupi badan Valerie dengan jaket dan membelit leher dengan syal. Valerie butuh mandi dan Sharley hanya memakaikan itu untuk menutupi Valerie.

"Makanlah," perintah Rezvon. Valerie pun memakan ikar bakar dengan lahap, dia sudah tiga hari tak makan dan mengalami dehidrasi.

Sharley menatap jendela. Pasukan Langit Biru sedang sibuk membawa para Hatrany ke ibukota. Para Hatrany tampaknya terlalu trauma untuk memedulikan keadaan sekitar. Rie dan Lyme dibawa ke penjaga paling dalam di Kerajaan Mardiem dan diawasi dengan sangat ketat. Artefak-artefak sihir bertebaran di sekitar penjaga mereka yang berfungsi untuk menahan kekuatan mereka sementara waktu. Artefak tak bisa menahan kekuatan untuk jangka lama. Persiapan penyucian tengah dilaksanakan di kuil terbesar di kerajaan, nantinya Rie dibawa kesana. Lyme tak punya esensi sihir hitam karena penyucian di masa lalu. Tapi dialah yang membimbing Rie menjadi sejahat itu.

"Kita harus menghadiri penyuciannya 'kan, Pa?" tanya Sharley. Rezvon mengangguk. "Penyucian dilakukan nanti siang. Kita harus hadir di sana. Baginda Virgil memberi kita izin untuk mengurus Valerie. Jadi, kita mungkin akan terlambat nanti."

"Benar, sih. Aku yakin saat eksekusi di alun-alun kota nanti semua orang akan hadir. Dan akan ditayangkan di seluruh negeri biar semua orang tahu kalau kita menang." Sharley tersenyum bangga. Dia tak sabar menanti waktu siang jam dua nanti. Rie memang tak hanya mendapat hukuman tebas leher saja, tapi sebelum itu dia akan dicambuki seratus kali dan ditumpahi air panas. Bagi kaum vampir, pasti itu tak cukup. Mereka butuh hiburan lebih.

"Tapi, bagaimana dengan air mata dewa yang sekarang diketahui publik?" sela Valerie. Ikannya tinggal setengah. Rezvon melambaikan tangan. "Tidak usah khawatir, kami telah merancang skenario. Fakta jika air mata dewa diketahui keturunan Vilita sejak lama akan disingkirkan. Baginda akan bilang ke publik jika ia baru menemukan air mata dewa di paviliun. Fakta sebenarnya diketahui keluarga Vilita dan keluarga Alerian. Kau, Asher, Cleon, Ilnori, dan Eloz adalah orang luarnya," jelas Rezvon.

Valerie mengangguk paham. Dia berjanji takkan membeberkan faktanya pada siapapun. Sharley menatap Valerie lekat-lekat, dua pertanyaan masih menggantung di kepalanya. "Apakah kau yang menjadi temanku itu adalah skenario dari Rie? Kau sengaja menunjukkan diri di toko waktu itu supaya kutolong. Benar tidak?"

Valerie tersedak tulang ikan. Badannya kembali gemetar, mengingat bagaimana Rie menyiksanya setelah gagal membunuh Sharley. Valerie mengurungnya di ruang lembab setelah diminumkan ramuan baru, dia harus menahan dingin dan lapar selama dua hari. Belum lagi badannya sempat tremor karena ramuan itu.

"Iya. Dia menyuruh saya untuk membunuh Anda. Tapi saat Anda membawa saya ke istana dan diperlakukan dengan baik, saya menjadi tak tega untuk membunuh Anda. Bahkan ketika kekuatan saya dilepas oleh Rie sebagai tanda, saya tetap tak tega. Ketika dipulangkan ke Tuan Filkey, saya menjadi sangat resah."

"Rie menaruhmu di kediaman Filkey?" sahut Cleon. Valerie mengangguk. "Saya budak baru di sana. Mulanya, saya dijual ke pedagang budak supaya ada bangsawan yang membeli saya. Tuan Filkey membeli saya. Menaruh saya di kediaman itu hanya menjadi tambahan dari rencananya. Supaya dia bisa mempermalukan Tuan Putri di pesta perayaan kehamilan Ratu. Dia sudah menduga kalau Anda akan mengundang saya."

The Eternal Country (2):  The Secret's of the Hatrany (√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang