04. Ditemenin Syuting

2.8K 161 10
                                    

Aku bakalan makin sering up kalo kalian bantu aku buat spam komen atau cukup kasih masukan sama cerita halu-ku ini.
Kasih ide juga gapapa makin semakin bersemangat aku. Hahaha. Canda ya guys. Tapi aku siap menampung kok ;)

Kebanyakan curhat ya aku.
Oke. Jangan pada baper.
Selamat membaca.








Terima kasih ya Allah sudah menempatkan aku di sekitar orang orang yang luar biasa baik nya.
Harris Vriza - 2021









Terkadang membosankan memang kalau saat break syuting tidak ada hal lain lagi yang bisa dilakukan. Main game pun sudah tidak mood. Tidur pun dirasa sudah cukup. Jadi apa yang kurang sebenarnya?

Kalau sudah teramat bucin sih, kalian pasti udah tau obatnya apa. Si "dia" yang selalu paham akan keinginan lelaki ini.

"Hai, Assalamualaikum sayang." Harris memulai pembicaraan lewat video call- nya.
"Waalaikumsalam abang."jawab Ricis dengan senyum manisnya.
"Kamu lagi apa? Aku bosen nih disini."tanyanya sambil cemberut.
"Aku lagi rapi-rapi nih mau meeting. Biasanya kamu main game atau jailin kru disana sama Billar kalo bosen."heran Ricis.

"Meeting apa? Engga, aku bosen gaada kamu soalnya. Kamu gamau nemenin aku gitu disini?"bujuk Harris.
"Meeting buat web series Ramadhan nanti. Malam ini?."tanya Ricis.
"Oh, iya malam ini. Kamu ga lama kan meeting-nya?"
"Engga sih paling sekitar 1 sampe 2 jam-an lah. Yauda nanti selesai meeting aku langsung ke lokasi kamu ya."

"Bener ya kamu kesini?"girang Harris.
"Benerr abang. Kamu mau dibawain apa?"tanya Ricis.
"Gaperlu, cukup kamu disini aja udah bikin aku seneng banget. Serius."
Ricis memutar bola matanya malas.
"Halah, kambuh lagi mulut manisnya."
"Serius sayang. Kamu mah ga percayaan."melas Harris.
"Iyaiyaa abangku sayang Oppa Acehku yang paling ganteng seantero jagat raya. Aku percaya kok."ucap Ricis sambil tersenyum.

Lebih baik ia mengalah daripada pembicaraannya semakin panjang dan ngawur.

"Yauda aku meeting dulu ya, nanti aku kabarin kalo aku udah sampe sana."
"Okee. Aku tunggu ya."
"Siap 86. Bye, Assalamualaikum sayang."
"Waalaikumsalam. Dadah."
Dan video call berakhir dengan ekspresi wajah Harris yang tidak bisa digambarkan. King of Bucin. Udah paten lah.

Selang beberapa jam kemudian, Ricis sampai di lokasi syuting Harris. Ia ternyata membawa banyak makanan dan minuman bukan untuk lelakinya saja tapi untuk kru-kru juga. Harris tentu akan terkejut dengan ini semua. Sudah bisa dipastikan ya akan semakin bucin sekali Abang ini sama Ricis.

"Assalamualaikum sayang."sapa Ricis dibalik telfonnya.
"Waalaikumsalam. Kamu udah sampe yah?"tanya Harris.
"Udah nih."
"Tunggu sebentar aku jemput kamu ya. Jangan kemana-mana."titah Harris.

Dan telfon dimatikan begitu saja oleh Harris saking tidak sabarnya ingin bertemu pujaan hati.

"Sayang..."sapa Harris lembut. "Akhirnya yang ditunggu-tunggu dateng juga. Hayu masuk ke dalem."
"Tunggu sebentar abang Ais, ini tolong bawain makanan sama minumannya gabisa bawa sendiri akutuh."jawab Ricis.

Sesuai ekspektasi ya bund. Abang terkejut, terpaku, terheran-heran, dan terharu.

"Kamu kok banyak banget bawaannya? Ini buat siapa?"tanya Harris.
"Buat kamu, sahabat-sahabat kamu, asisten kamu dan kru semua yang ada disini."jawab Ricis enteng sambil tersenyum.
"Ya Allah sayang." Harris terharu. "Kenapa bikin aku semakin cinta sih sama kamu? Pengen peluk tapi belum muhrim, nanti aku peluk Lintar ajalah."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang