54. Finally.

1.4K 114 29
                                    

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan berbuat baik.

Bismillah. Be positive guys.
Semangat!

Selamat membaca.



















Rindu, Akan hadirmu.
Oh lautan cantikku.

Harris Vriza - 2021

Setidaknya hari ini sangat menyenangkan.

Ria Ricis - 2021
























"Sayaaaaannggggg."teriak Ricis saat sampai di depan basecamp lokasi syuting Harris.

Harris tersenyum lalu menghampirinya. Betapa ia merindukan suara nyaring dan senyum gemas wanita-nya secara langsung seperti ini.

"Kangennn."ucap Ricis.
Harris merangkul erat bahunya, mengajak masuk ke dalam." Aku apalagi yang. Apalah aku yang kadang iri karna Billar ditemenin Dede terus."

"Hehe maaf ya. Kan kamu tau."
Harris mengangguk.
"Badan kamu oke? Masih demam?"tanya Harris.

"Alhamdulillah udah engga yang. Yang "nempel" sama aku udah ngayap kemana tau kayaknya."candanya.
"Kecapean kamu tuh. Me time-nya udah cukup kan?"

Ricis menggeleng." Aku masih punya trip lagi nanti 10 hari. Yeyy!"
"Ditinggal lagi akunya? Ya Allah yang. Tega banget kamu ih."
"Hampir 2 minggu kita ga ketemu, ditambah lagi nanti 10 hari? Semakin uring lah pasti aku."lesu Harris.


LDR lagi, LDR terus. Baru kali ini Harris ditinggal Ricis hampir sebulan jika digenapkan. Memang dirumahnya sedang ada Mama dan Adiknya, namun tetap saja kalau tidak ada Ricis seperti ada yang kurang.

Harris merengut dengan sebal. Senyum bahagia yang ia tunjukkan saat Ricis datang tiba-tiba lenyap ketika ia memberitahu akan melakukan trip panjang.

Bahunya merosot dan memandang Ricis dengan tatapan sedihnya. Harris mulai lagi.

"Aku kan mesti nyelesain bukuku yang. Biar aku semakin tenang dan nyaman pas nulis, jadi aku ngerencanain trip ini."
"Kamu gamau kan kalo aku sedih?"
Harris menggeleng.

Digenggamnya erat kedua tangan Harris, menyalurkan energi positif agar ia percaya bahwa perjalanannya kali ini akan membuat dirinya semakin bebas dan tenang. Tidak ada yang bisa mengganggunya.




"Yang, ayo senyum dong. Kita kan baru ketemu. Masa aku dicemberutin gitu sih."kata Ricis.

Harris tersenyum. Ia tidak mau menghalangi apapun yang Ricis lakukan. Yang penting ia happy dan Harris akan selalu mensupport dan mendoakannya.

"Nah kan gantengnya aku makin ganteng kalo senyum." Ricis mengelus pipinya.
"Pokoknya dimulai hari ini dan beberapa hari sebelum kamu berangkat, kamu milik aku yang. Selesai kamu ngonten, aku "jemput paksa". Aku culik kamu. Dan gaada penolakan!"tegas Harris.

Ricis tertawa geli dan mengiyakan yang diucapkan Harris padanya. Namun ada satu hal lagi yang ingin ia sampaikan.

















"Yang. Sebenernya ada yang pengen aku bilang lagi ke kamu."kata Ricis.
"Ape? Ape lagi?"

"Santai dong. Jangan ngegas!"
"Lagi kebiasaan kamu tuh. Baru aja dibikin luluh terus dibikin naek darah lagi. Curiga aku."
"Cepet kasih tau!"ucap Harris tidak sabaran.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang