06. Ditemenin Main Basket Sama Dia

2.5K 134 26
                                    

Bacanya jangan buru-buru ya santai aja..
Jangan lupa komen yaa — spam komen perbaris kalau bisa ❤🔥

Selamat membaca.





Selain cowok cewek akan terlihat cakep pake ootd pink, sekarang nambah deh. Cowok cewek akan terlihat cakep saat lagi kerjain hobinya. Valid.
Ria Ricis - 2021





Hari Minggu adalah hari khususnya Ria Ricis bersama keluarganya. Biasanya para krucil akan bermain dirumah Ricis entah berenang atau bermain trampolin. Ricis menjadi hak milik ponakannya setiap weekend, karna jika ingin keluar rumah tidak akan diizinkan.

Seperti saat ini, 3 krucil itu nemplok terus dengan Ricis. Padahal ia tidak akan kemana mana.

Handphone Ricis bergetar. Ternyata Abang Ais video call. Buru-buru ia mengangkatnya karna sudah teramat rindu dengan lelaki itu.

"Sayaaaangggggg......"teriak Ricis sambil tersenyum cengengesan.
"Hey, salam dulu dong."
"Ohiya hehe Assalamualaikum Abang."sapanya lembut.
"Nah gitu dong. Waalaikumsalam sayang. Udah kangen banget sama aku ya?"
"Iyaa kangen."jawab Ricis dengan nada manja.

"Icis itu Om Ais ya?"tanya Khadijah.
"Iyaa ini Om Ais."
Tiba-tiba handphone Ricis direbut begitu saja oleh Khadijah dan Maryam.

"Om Aisss."sapa duo krucil dengan semangat 45-nya.
"Haaaiii ponakan Om Ais yang cantik. Lagi pada ngapain itu?"tanya Harris.
"Lagi bikin puzzle sama Icis. Om kapan main kesini lagi. Kita kangen Om."rengek Khadijah.
"Nanti ya kalau Om udah libur, Om main seharian sama kalian."
"Yeay, tapi jangan lama-lama ya Om."pinta duo krucil.
"Insha Allah engga kok. Oh iya Icis nya mana? Kok ga keliatan."
"Icis nya lagi cemberut itu Om lagi manyun kayak bebek. Hahaha."tawa renyah Khadijah menggelegar sambil mengarahkan kameranya ke Ricis.

"Kenapa? Om boleh ngomong ke Icis ga?"izin Harris.
"Boleh, sebentar Om."
"Icis ini Om Ais mau ngomong."

Ricis masih cemberut tapi tetap mengambil handphone-nya. Dihadapkanlah wajahnya ke kamera.

"Kok cemberut sih yang? Katanya kangen aku."
"Duo krucil itu lebih kangen kamu kan."sindir Ricis.
"Loh cemburu nya masa sama ponakan sendiri sih?"
"Aku ga cemburu!!"gengsinya sambil membuang muka.
"Hey.. Sayaaanggg."
"Icis.. kok ngambek sih? Padahal aku kan mau liat senyum kamu biar capek aku ilang."jail Harris dengan memasang wajah sedih.

Tiba-tiba Ricis merasa tidak enak. Terlihat juga dari kantung matanya yang kurang tidur. Ricis jadi kasihan tidak tega.

"Maaf."ucap Ricis dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa minta maaf kamu ga salah kok. Aku bercanda tadi. Harusnya aku yang minta maaf. Maaf ya sayang. Jangan nangis, aku gamau liat kamu nangis."
"Aku ga tega liat muka capek kamu."
"Aku gapapa kok, aku sehat dan aku tetep semangat karna ada kamu yang selalu ada untuk aku."
"Its okey ya."ucap Harris meyakinkan.

Ricis hanya mengangguk saja dan tersenyum lebar untuk Harris.

"Nah gitu dong senyum, kan makin cantik utututuuuuu sayang-nya aku."canda Harris.
"Oh iya yang. Hari ini aku dikasih kelonggaran waktu buat syuting, jadi sehabis magrib sampe jam 12 malem aku free. Tapi lanjut syuting lagi sih setelah itu. Nah aku kan ada jadwal main basket nanti malem. Kamu mau ga nemenin aku?"

"Aku sendirian dong nanti?"
"Engga dong, nanti kamu ditemenin Lintar. Disana aja cewek juga kok ada pacarnya Chitto temen basket aku."
"Emang gapapa aku nonton disana?"
"Gapapa dong. Kan kamu pasangan aku. Terbuka kok disana siapa aja bisa nonton."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang