60. Sensitif.

1.3K 106 31
                                    

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan berbuat baik.

Bismillah. Be positive guys.
Semangat!

Selamat membaca.


















Kalau ada yang menyakitimu. Aku maju.

Karna memang cita-cita aku; Aku tuh pengen ngebahagiain orang-orang gitu.

Harris Vriza - 2021

Kalau kita mau membahagiakan orang kita harus punya modal; Modalnya adalah membahagiakan diri sendiri dulu.

Ria Ricis - 2021






























"Kenapa? Kenapa lagi?"
"Sayang."
"Hey."
"Yang, jangan nangis dong."

Harris memandang sayu dan bingung dalam panggilan videonya. Ricis menangis untuk kesekian kalinya. Menangis dengan tersedu.

"Ayo ngomong sama aku kenapa?"
"Mereka jahat sama aku."
"Siapa? Siapa yang jahatin kamu?"tanya Harris.

Harris belum sepenuhnya mengetahui masalahnya, ia hanya tau jika Ricis sedang di "demo" oleh beberapa fans karna tidak datang pada Lamaran Lesti dan Billar.


Tadipun Lesti sempat memberitahu dan menyampaikan permohonan maaf padanya untuk Ricis. Katanya, "Maaf ya Ka Harris. Dede bukannya gamau ngundang Ka Icis kesini tapi dia kan masih dalam suasana berkabung, Dede ga enak ngundangnya. Nanti tolong sampein ya Ka, Dede minta maaf. Tapi pas pernikahan nanti Dede pasti ngundang itupun kalo Ka Icis bisa. Tolong ya Ka."

Sepertinya oknum semakin banyak yang memaksanya untuk datang tanpa tahu sebenarnya ada alasan dibaliknya.

"Yang, siapa yang jahat?"

"Orang-orang itu ga ngerti perasaan aku. Baru hitungan hari aku kehilangan Papah tapi "mereka" maksa aku, nyerang aku, neror orang-orang terdekatku cuma karna aku ga dateng di lamaran Dede sama Billar."
"Mereka nge-DM macem-macem. Aku pusing, aku stress, sedihku makin bertambah parah. Kenapa mereka gabisa memposisikan diri mereka sebagai aku. Kenapa?"

"Sayang, aku kangen Papah. Aku butuh Papah. Aku butuh kamu." Air mata Ricis semakin berderai.

Harris menatap sendu wanita-nya. Ia masih di Bandung dan baru besok pagi kembali ke Jakarta. Semakin bingung apa yang harus ia lakukan melihat kondisi Ricis saat ini.





"Besok pagi aku langsung ke rumah kamu ya. Jangan nangis yang. Udah ya?"
"Jangan buka medsos dulu. Apapun itu. Tenangin hati dan pikiran kamu. Jangan mikir yang engga-engga."
"Kamu kangen Papah? Besok kita ke "rumah"nya ya. Aku juga kangen."

Ricis hanya mengangguk pelan.




"Sayang, usap air matanya. Ya Allah bengkaknya is back. Udah ya, aku pulang besok."
"Kamu ditinggal sehari meweknya sampe segininya. Sedangkan aku yang biasa ditinggal berminggu-minggu sama kamu gapernah mewek. Dasar cengeng."candanya.

Ricis merengutkan bibirnya sebal namun Harris terkekeh.

"Kamu tidur aja ya. Ayo "bodoamat" lagi. Besok aku check DM kamu, netijen mana yang bikin calon istriku nangis sampe kayak gini. Itu netijen "beruntung" ya ditangisin kamu. Udah tau air mata kamu tuh berharga."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang