13. Cemburu?!

1.9K 121 15
                                    

Jangan lupa untuk tersenyum dan berbuat baik.
Vote dan komen juga ya :)

Selamat membaca.












Manusia itu bisa mengontrol perasaannya sendiri.
Harris Vriza - 2020











Kata orang, definisi cemburu itu tanda cinta dan sayang. Hal sangat wajar sebenarnya di dalam suatu hubungan atau memang yang sudah memiliki ikatan. Komitmen. Cemburu itu bukan posesif tapi memastikan apakah kamu bisa dipercaya dan mempercayakan.

Dalam suatu hubungan percintaan, terkadang "orang ketiga" menjadi salah satu penyebabnya dan berujung salah paham, yang pada akhirnya menyimpulkan segalanya dengan fikiran negatif.

Komunikasi dan kepercayaan adalah poin utama dalam suatu hubungan. Komunikasi yang terbuka membangun rasa saling percaya.








"Sayang, kamu cemburu ga kalo aku collab sama cowok?"tanya Ricis saat berada di dalam mobil Harris.
"Tergantung cowoknya siapa dulu."jawab Harris yang masih sibuk memainka handphone-nya.
"Ih taro dulu handphone-nya. Kamu lupa apa yang gaboleh dipegang kalo kita lagi berdua?"sebal Ricis.

"Hehe iya. Maaf yang Mas Silvan ngechat aku tadi. Maaf ya."
"Kesiniin handphone-nya."rebut Ricis sambil memasukkan ke dalam tasnya.
"Maaf ya sayang ya, gaada maksud buat nyuekin kamu. Sumpah!"tegas Harris.

Sambil memegang dan mengelus pelan tangan Ricis, Harris tetap membujuk agar wanita-nya tidak ngambek lagi. Ia selalu punya banyak cara untuk "menjinakkan" Ricis.

Ricis tidak bisa untuk mengabaikan suara lembut dan tatapan tajam milik Harris. Seolah terhipnotis Ricis langsung menatap balik mata teduh itu.


"Kenapa? Hm, kamu kenapa sayang?"tanya Harris lembut.
"Kamu nyebelin, ada aku padahal disamping kamu tapi kamu malah sibuk sama yang lain."
"Maaf. Aku tadi cuma ngecheck doang yang siapa tau Mas Silvan infoin apa gitu."jelas Harris.

"Yauda ini nih check dulu yang siapa tau penting kan."kata Ricis.
"Gimana yang?"
"Aman kok. Mas Silvan cuma say thanks aja ke aku karna aku kasih hadiah."
"Oh gitu. Maafin aku ya. Aku terlalu posesif sama cemburuan."sesal Ricis.

"Nah berhubung kamu bahas cemburu. Apa yang mau kamu tanyain tadi?"
"Aku tuh tadi tanya kamu cemburu ga kalo aku collab sama cowok?"tanya Ricis sambil memainkan gelang di tangan Harris.



Oke. Pembahasan kali ini soal cemburu. Sambil tersenyum dan menatap Ricis, ia memposisikan dirinya agar lebih nyaman saling berhadapan.



"Kamu kan tau aku emang anaknya cemburuan, wajar juga kalo cemburu mah tapii aku tau batasan yang. Sama siapa dan kenapa aku harus cemburu. Sebelum kamu collab sama si A atau si B kamu selalu bilang ke aku, selalu tanya boleh atau engga. Dan aku ga pernah ngelarang kamu. Karna kamu udah paham ada hati yang harus kamu jaga dan kamu tau bagaimana cara bersikap sewajarnya sama talent kamu."

"Sejauh ini aku gapernah permasalahin ini kan yang? Karna aku udah percaya sama kamu. Kita sama-sama udah lama di dunia entertain paham gimana siklusnya. Mangkanya aku seneng, kamu kalo ada apa-apa selalu komunikasiin dan diskusiin ke aku. Aku selalu dilibatkan dalam hal apapun dihidup kamu yang dimana artinya kamu juga udah percaya sama aku."

"Seterbuka itu kan kita yang. Ini yang bikin hubungan kita semakin sehat, semakin nyaman dijalani, semakin membuat kita menjadi apa adanya tanpa harus jaim, semakin mengerti satu sama lain, tanpa saling curiga dan membuat kita semakin susah berpindah ke lain hati."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang