73. Reaction.

1.1K 119 21
                                    

Maaf kalau terlalu cringe ya guys meskipun ga cringe banget sih :p

Cerita ini hanya fiksi ya guys. Jangan disangkutpautkan dengan real life mereka. Aku tau kalian orang-orang baik. Bisa ya kerjasama sama aku :)

Di "Amiinn" kan kalau memang ingin mengaminkan setiap doa baik disini.

Tetap langitkan doa terbaik untuk pasangan kesayangan kita ya :)

Selamat membaca.
















Sebuah cinta itu harus diungkapkan, ga ada cinta yang ga di ungkapkan. Kecuali oleh orang yang terlalu mencintai dirinya sendiri.

Harris Vriza - 2021


Kamu tetap romantis sampai kapanpun.

Ria Ricis - 2021





















"Gausah galau yang."

Ricis mengerutkan dahinya bingung." Siapa yang galau?"

"Kamu. Kamu abis liat video clip aku kan? Tenang aja yang, scene-nya kan udah diarahin. Cuma akting. Jangan takut aku berpaling. Dia kan masih kecil juga. Kamu mah tak kan tergantikan."ucap Harris dengan pedenya namun dibalas gelak tawa oleh Ricis.

Ya. Harris dipercayai sebagai model video clip lagu dari salah satu anak presenter dan pesulap kondang.

"Dih, siapa yang galau gara-gara itu? Nonton aja belum. Pede banget kamu." Ricis tertawa geli.

Diujung seberang panggilan video itu, Harris merengutkan bibirnya. Menggerutu kesal karna bukan alasan itu Ricis terlihat galau juga ditambah ia belum menontonnya. Bibirnya semakin melengkung kebawah.

"Kamu kan tau aku lagi ngonten. Belum sempet yang. Nanti ya."

Harris mengangguk pelan." Kalo ga galau kenapa mukanya lemes gitu? Kamu sakit?"

Ia menggeleng. "Cuma pusing aja. Kamu tau lah kenapa."

Menatap khawatir wanita-nya, Harris harap-harap cemas akan kondisi kesehatan Ricis akhir-akhir ini. Ada beberapa hal yang mengganggu pikirannya sehingga membuat kondisi tubuhnya kurang fit.

Ricis tidak pernah seperti ini sebelumnya. Setertekan itukah ia?

"Yauda kamu nanti istirahat ya. Besok malem aja aku baru kerumah kamu lagi."

"Engga!! Nanti dateng ke rumah pokoknya gamau tau. Aku marah kalo kamu ga kesini."sahut Ricis sambil mendelikkan matanya tajam.

Oke. Permintaan Ria Yunita memang mutlak. Tidak bisa ditolak dan tidak bisa diganggu gugat.

Tatapan matanya sekejap melembut." Kalo ada kamu pusing aku ilang yang. Beneran!" Ricis terlihat berpikir lalu berkata." Ah, sekalian reaction nanti. Ya sayang yaa? Please."

Harris paling tidak bisa melihat ekspresi memohon menggemaskan Ria Ricis. Uh! Rasanya ingin mencubit kedua pipi dan menarik hidung mungilnya itu.

"Iyaah aku kesana nanti ya." Ucapan Harris membuat Ricis mengangguk semangat dan menyuruh Harris agar cepat menyelesaikan sisa scene-nya.

Terpintas ide untuk jahil dan membuatnya kesal lalu ia bertanya." Emang ga jalan nanti sama si Ehsan? Kan dia ada dirumah kamu. Kasian loh udah jauh-jauh dateng dari Bandung. Masa abis ngonten disuruh langsung balik."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang