11. Pawang

1.9K 113 23
                                    

WARNING ALERT!! NO HATE COMMENT ! HANYA CANDAAN! NO BAPER BAPER CLUB! 🔥🔥

Part kali ini lebih panjang dari cerita-ceritaku sebelumnya.

Terimakasih banyak yang sudah selalu menunggu ceritaku. Tapi alangkah lebih baiknya yuk kerjasamanya untuk komen gimana kesan kalian setelah baca part ini.

Jangan sekedar "next" aja.
Karna komen kalian menentukan kadar mood nulisku. Terimakasih ;)

Jangan lupa tersenyum ya guys.

Selamat membaca.









Aku adalah apa yang orang-orang pikirkan. Kalau orang-orang pikir aku jelek, aku jelek.
Kalo orang-orang pikir aku bagus, aku bagus.
Ria Ricis - 2021





Dunia entertainment memang banyak pro dan kontra. Apa yang kamu tuai itulah yang kamu tanam. Jaga lisan dan sikap agar tidak menjadi boomerang di hidupmu dan juga orang lain di sekitarmu. Setiap gerak gerikmu diperhatikan oleh awak media. Belum lagi dengan media sosial dimana kita harus siap ketika cacian dan makian atau hujatan datang pada kita.

Para netizen berhak beropini, berhak berasumsi namun alangkah lebih baik berkomentar yang tidak menggiring opini ke ranah yang tidak seharusnya. Memberi kritikan tentu dibolehkan tapi tolong berikan kritikan yang membangun bukan menyudutkan. Jempolmu, tanganmu, ketikanmu menentukan kualitas dirimu.

Tentu para pekerja seni/artis harus bisa memilah milih ucapan yang boleh dan tidak diucapkan. Candaanpun apalagi. Bercanda pun tidak ada larangan tidak ada pasal, namun ketika candaan sudah melewati batasannya. Sudah pasti akan jadi pasal.

Mau kalian sudah berteman bertahun-tahun atau mungkin sudah dianggap saudara/keluarga. Kita tidak akan pernah tau isi hati seseorang, apakah ia tersinggung atau tidak dengan ucapan kita. Bayangkan jika kalian ada di posisi seseorang itu.

*Maaf terlalu banyak narasi*











"Jangan gitu lah Bang. Kan itu teman Abang."ucap Lintar saat melihat Billar berpura-pura mengapit leher Harris.

Harris dan Billar hanya tertawa ngakak.

Mungkin Lintar tau itu hanya bercanda, namun ia tidak mau Bos nya kenapa-kenapa. Selain karna inisiatif sendiri untuk selalu membela Harris, ia juga dimintai tolong oleh Bos keduanya. Ria Ricis. Untuk selalu menjaga Harris dari hal apapun.

Seperti halnya saat ini, Ricis merahasiakan pada Harris kalau ia beberapa kali menghubungi Lintar untuk sekedar menanyakan apakah ia baik-baik saja, apakah para kru disana baik dengan Harris, apakah Billar dan Ady masih selalu julid padanya, apakah ia terlihat sedih ketika masih ada orang yang memandangnya sebelah mata, apakah ia menangis. Dan masih banyak apakah lainnya.

Lintar selalu melapor pada Ricis ketika Harris terlihat berbeda dari biasanya.





"Sayang, kok mukanya murung gitu sih? Gamau cerita sama aku nih."tanya Ricis saat berada di lokasi syuting Harris.
"Kamu ga seneng ya aku nyamperin kamu?"katanya sambil tersenyum.
"Engga sayang engga. Sumpah! Aku malah bersyukur kamu kesini buat aku."ucap Harris sambil memegang tangan Ricis.
"Ya terus kamu kenapa?"

"Aku ga seneng kamu dijadiin bahan candaan sama orang apalagi orang terdekatku."
"Rasanya sakit hati tapi aku gabisa blak-blakan buat bela kamu apalagi oncam. Akan banyak pro kontra dan aku gamau kamu semakin di bully nantinya."sedih Harris.
"Aku minta maaf yang."

Ricis tersenyum dan menggenggam tangan Harris.

"Its okey sayang. Aku gapapa kok. Kamu tau kan aku udah semakin kuat. Kamu yang nguatin aku dikala itu, sampai saat ini dan mungkin bakal selamanya. Kamu jangan lemah begini dong."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang