24. Fitting

1.6K 125 18
                                    

Vitamin malam minggu..
Ini untuk kalian para kaum rebahan. Hahaha.

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan berbuat baik..
Be positive guys.

Vote dan komennya jangan lupa ya..

Selamat membaca.












Kamu butuh ga istri kayak aku?
Ria Ricis - 2020









Sabtu pagi yang cerah ini, Harris rencananya akan menjemput Ricis untuk menemaninya fitting baju salah satu brand yang akan ia hadiri. Ia sangat perlu dan butuh peran Ricis disini.

Selain menjadi wanita special-ku, ia merangkap jadi fashion stylist pribadiku yang akan membuatku lebih tampan dan mempesona. Tapi cukup sering juga ia memperhatikan fashion harianku.

Namun, se-casual apapun penampilanku ia selalu mengatakan," Kamu mau pake baju apapun tetep aja ganteng." Ya maklum lah, bibit unggul dari Papah tidak bisa dihindari. Hahaha.

Pukul 11 siang nanti, ia akan menjemput Ricis dengan membawa si Blacky mobil yang ingin sekali ditumpangi Ricis. Lintar ia biarkan istirahat dulu dan nanti malam kerja lagi seperti biasa. Karna Harris dapat calling-an malam.


***


"Kamu udah dimana?"tanya Ricis.
"Dijalan yang. 5 menit lagi sampe kok. Bentar yah."
"Okee. Nanti langsung masuk ke dalem aja ya."
"Siap. Dadah. Assalamualaikum."
"Dahh. Waalaikumsalam."

Setelah sampai Harris memarkirkan mobilnya depan gerbang rumah Ricis dan langsung masuk ke dalam. Menunggu diruang makan sambil menyapa Mbak Yanti yang sedang bersih-bersih.

Ricis turun dari tangga dan kaget. Outfit yang ia pakai sama dengan Harris. Jaket denim. Hanya saja sedang dilepas, ia memakai kaos oblong putih saat ini. "Uh! Berdamage sekali sih,"gumam Ricis dalam hati. Tanpa janjian mereka bisa sehati seperti ini. Jodoh.

"Sayang, kamu pake jaket denim?"tanya Ricis.
"Iya sayang. Kenapa?"

Setelah menengok ke Ricis, ia baru sadar kalau Ricis memakai denim juga."Eh? Samaan kita, ga janjian padahal."

"Ciee jodoh nih Mba Ria sama Mas Harris."goda Mba Yanti, ART Ricis sambil tertawa.
"Ih si Mba nyeletuk aja. Ayo yang berangkat."
"Ayo ayo."kata Harris sambil mengambil jaketnya.
"Mba kita jalan dulu ya."pamit Ricis.
"Iya Mba, Mas. Hati-hati."

Didalam mobil, Harris membawa sepatu Mcqueen favoritnya untuk dipakai. Begitupun dengan Ricis yang sudah memakai sepatu putih Mcqueen-nya sejak turun dari tangga. Tema mereka hari ini denim and white. Gemesh.


***


Obrolan mereka mengalir saja. Pembicaraan mereka tidak jauh-jauh dari aktivitas harian mereka. Ricis yang menggerutu kesal karna bertengkar terus dengan Vazo, kesal juga dengan beberapa talent yang datang terlambat, kesal karna waktu yang ia miliki bersama Harris semakin sedikit karna kesibukan masing-masing dan banyak kesal-kesal lainnya.

Begitupun dengan Harris yang menggerutu karna Ady Billar sering menjahilinya di lokasi. Menghibahkan teman-teman terdekat mereka, sepertinya topik wajib disetiap mereka bertemu. Tertawa geli karna menceritakan ulah mereka.

"Sayang, nanti aku mau dong bawa si Blacky."kata Ricis tiba-tiba.
"Iyah tapi ga sekarang ya. Next time kalo kita jalan lagi."
"Okeey. Si Blacky punya aku juga kan?"

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang