33. Aku disini.

1.6K 110 15
                                    

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan berbuat baik.

Bismillah. Be positive guys..
Semangat!!

Selamat membaca.





















Tugas kita itu untuk membahagiakan satu sama lain.

Dear Ria Ricis, semoga tetep selalu happy ya..

Harris Vriza - 2020





























Seperti yang sudah Lintar informasikan di Live IG-nya, guest untuk tapping Uwu Moment adalah dengan clue: orang Padang, Pemain JWB2 dan ganteng. Ya, sudah jelas dan sudah pasti. Sang Jubir. Adysky.

Episode kali ini akan lebih menyenangkan, dan mungkin akan ada banyak "gorengan krenyes" dari Jubir. Ady akan sering menggoda Ricis nanti, memancing kecemburuan Harris.

Selain Lintar yang tak sabar bertemu dengan Anggi, ada Harris yang selaku Bos-nya juga selalu menantikan hari Selasa. Menunggu hari dimana hari langka itu bisa bertemu dengan wanita-nya. Tak peduli dengan siapa bintang tamunya, yang terpenting ia bisa temu rindu dengan Ria Ricis.

Membayangkan senyum cerianya saja sudah membuat ia tak sabar. Lagi, ia akan terus menempel pada wanita-nya. Dan akan ia jauhkan dari Ady, sahabatnya. Selasa adalah hari posesif Harris.





***



Aktivitas setiap hari Harris adalah mengabari Ricis lengkap dengan PAP. Seperti hari ini, meskipun mereka akan syuting bersama PAP adalah suatu kewajiban keharusan dan kemestian. Wanita-nya akan merajuk kalau tidak dikabari.

Beberapa hari terakhir ini, Ricis menjadi semakin manja dan mellow. Harris mengetahui semua hal yang diresahkannya. Selalu, setiap malam ia akan mengungkapkan betapa sakit hatinya akan hujatan yang semakin banyak ia terima.

Wajah cerianya saat oncam itu adalah topengnya. Dengan berbagai emosi yang berkecamuk di hati dan batinnya, ia harus tetap profesional ia harus tetap menghibur banyak orang yang selalu mensupportnya. Wanita-nya sekuat itu. Harris akan menghiburnya nanti saat mereka bertemu.

Sesampainya di salah satu cafe daerah Kemang, raut wajah sumringah Harris muncul. Baru membuka pintu mobil, ia dihadapkan dengan senyum manis Ricis yang menghampirinya.

"Sayaaaaaanggg."sapa ceria Ricis.
"Hai. Tumben nyamperin aku? Udah kangen banget ya?"goda Harris.
"Ga seneng ya kamu aku samperin?"
"Uh! Seneng banget. Momen langka loh ini. Yuk masuk ke dalem."

Sambil merangkulkan tangannya di lengan Harris, Ricis memberitahu kalau Ady sudah sampai tapi belum ia sapa. Biarkan saja yang terpenting Harris-nya selalu diutamakan.

"Woilah Cis, Harris yang baru dateng udah di lendotin aja. Gue yang dateng duluan boro-boro lu sapa."dumel Ady.

Ricis mengedikkan bahunya tidak peduli. Harris hanya tertawa.

"Mentang-mentang waktu itu abis ada "konflik" sekarang nambah bucin lu pada."
"Dih sok tau-tauan aja lu Dy."kata Ricis sambil melirik Harris.

"Sayang, kamu cerita sama Ady?"
"Engga yang engga."elak Harris.
"Yeh gamau ngaku. Gue bongkar semuanya tau rasa lu."ancam Ady.

"Sayaangg."panggil Ricis.
"Iyaa maaf. Aku cerita ke dia doang kok. Beneran deh yang."
"Iyaa gapapa. Kenapa harus ngelak kan tinggal bilang iya aja."
"Takut kamu marah."kata Harris.
"Engga kok. Si jubir ini kan dapat dipercaya terus suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang