41. Asisten?

1.6K 118 27
                                    

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan berbuat baik.

Bismillah. Be positive guys..
Semangat!!





Notes: Aku comeback dengan storyku yang long version.

Komen ya gimana reaksi kalian pas baca ini atau storyku yang lain. Aku bakalan tetep bikin cerita selanjutnya tanpa kalian komen "next".
Huhuhu :(

Kalau mau request juga boleh. Insha Allah halu kalian aku bantu realisasikan wkwk.

Tolong dibantu dan kerjasamanya ya readers kesayangan acu.. luvluv.






Selamat membaca.






















Aku bosen. Mangkanya aku mau ketemu kamu aja.
Ria Ricis - 2020

Biasanya kalau untuk sang kekasih yang disayang pasti selalu meluangkan waktu.
Harris Vriza - 2021


















"Aku mau ikuuuttttt."rengek Ricis.
"Kamu belum sembuh sayang."

"Gamau tau aku mau ikut pokoknya!!"
"Sayang, kamu masih tipes loh. Kamu butuh istirahat full bukan main keluar."kata Harris.

"Engga. Aku bukan main, aku nemenin kamu."
"Kan tetep aja nanti diluar yang."
"Aku mau ikut pokoknya titik!"

"Jangan gini dong sayang. Pikirin kesehatan kamu. Kalo kamu udah sembuh total, ayo kita jalan kemana aja ketempat yang kamu mau."bujuk Harris.



Ya. Pagi ini Harris harus super extra sabar menghadapi Ricis. Ia menghubunginya karna tiba-tiba meminta dijemput dengan alasan ingin menemani Harris kerja seharian ini. Jelas Harris tidak akan menolak kalau kondisi Ricis tidak sakit.

Berbeda cerita dengan kondisinya saat ini, Ricis masih dalam masa penyembuhan dan dikontrol oleh dokter. Mana ada orang yang sedang sakit tipes tapi mau keluyuran kemana-mana. Cuma Ricis. Ria Yunita seorang.

Alasan lainnya karna Harris tidak bisa hadir di premier film-nya kemarin. Ia diundang, namun tidak bisa datang karna ia mengisi program Live Pesbukers.

Ricis merindukan lelaki-nya. Sakitnya membuat ia semakin manja dan ingin terus bertemu Harris. Ia berpikir obatnya termanjurnya adalah Harris. Ia bisa langsung melupakan sejenak sakitnya karna kehadiran Harris.

"Aku mau ikut."
"Abanggg."rengek Ricis.

Mata Ricis berkaca-kaca. Suaranya mulai serak ingin menangis. Harris paling tidak bisa dan lemah melihat Ricis seperti ini. Tidak tega. Jadi, mau tidak mau ia harus mengiyakan keinginan Ricis. Ia akan bertanggung jawab dengan segala resiko yang akan terjadi nantinya.

Harris menghela nafasnya berat.

"Iyaiya. Kamu boleh nemenin aku nanti dengan syarat gaboleh keliaran kemana-mana cukup duduk dan gausah ngapa-ngapain. Obat harus tetep kamu bawa."
"Tapi masa aku ga boleh kemana mana. Bosen dong yang."

"Mau nurut apa engga? Kalo engga gabakal aku jemput."ancam Harris.
Ricis merengut sebal." Iyaaa."

"Yauda kamu istirahat lagi ya, nanti aku jemput."
Ricis mengangguk semangat.





***






Sebelum ke Pesbukers, Harris sudah menghubungi Ricis memberitahunya kalau ia akan syuting JWB2 terlebih dahulu dengan trio gesrek. Dilanjut nanti ia akan menjemput Ricis dan langsung ke Pesbukers.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang