25. Manja

1.7K 119 22
                                    

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan berbuat baik..
Be positive guys.

Vote dan komennya juga ya..

Selamat membaca.












Kalo lagi drop itu emang malesin banget. Obatnya cuma kamu...
Ria Ricis - 2021












Sehari sebelum kembali pulang ke Jakarta, Ricis sudah merasakan tidak enak pada tubuhnya. Tapi ia mencoba kuat. Biarkan ia sendiri yang merasakan, teman-temannya tidak perlu tau. Ia tidak mau melihat teman-temannya khawatir dan mengganggu liburan terakhir mereka di Lombok.

Harris. Ia belum mengabarinya, sedikit berbohong karna tidak mau melihatnya cemas. Jika ia tau ia pasti akan langsung menyuruhnya kembali pulang hari itu juga.

Tapi mau ditutupi bagaimanapun, tetap saja Harris tau. Ulah Atika yang tiba-tiba langsung saja memberitahu Harris dan membuat ia diomeli.

"Kan aku udah pernah bilang hal yang kamu anggep sepele ini gaboleh ditutup-tutupin sama aku. Kalo udah ngerasain sakit sedikit aja laporan sama aku. Bilang sama aku. Aku tau apa yang kamu rasain. Aku gaada disana, gabisa nemenin kamu, gabisa jagain kamu."

"Aku ngerti kalo kamu gamau bikin temen-temen kamu khawatir. Pura-pura kuat supaya mereka nikmatin liburannya. Its okey, aku paham. Tapi bukan berarti kamu bisa ngebohongin aku juga. Aku udah ngerasain hal aneh pas VC kita. Kamu happy. Kamu enjoy. Tapi raut muka kamu mengisyaratkan banyak hal."

"Aku tau porsiku. Aku tau dan aku gamau ganggu liburan kamu mangkanya ga aku bahas. Kalau aja Atika ga ngasih tau, kamu pasti bakal terus bohong dan gabakal kasih tau aku."

"Sayang, aku khawatir sama kamu. Bohong bukan solusi yang baik. Aku tau kamu yang, selalu tau. Jadi jangan pernah sekali lagi bohong sama aku soal masalah kesehatan kamu."

"Hey, aku penting kan buat kamu?"tanya lembut Harris.



Ricis hanya mengangguk sendu dibalik panggilan video mereka.

"Kalo aku penting, jangan diulangin lagi ya. Kalo udah capek udah ngerasa sakit, bilang ke aku. Aku tau posisi aku sekarang lagi di jarak yang jauh sama kamu, tapi aku akan selalu menjadi tempat keluh kesahmu dimanapun kamu berada."

"Meskipun aku bukan dokter tapi setidaknya aku bisa menghiburmu, menyembuhkanmu dengan berbagai caraku sendiri untuk sekejap melupakan sakit kamu."




***




Ricis terdiam dan mencerna semua kalimat yang Harris ucapkan. Salahnya memang yang berbohong, harusnya ia mengaku saja. Dinasehati panjang lebar seperti ini membuatnya semakin tidak enak pada Harris.

"Aku minta maaf. Aku gaakan bohong lagi sama kamu. Maafin aku. Jangan marah sama aku."sesal Ricis sambil menunduk.

"Hey, angkat kepalanya dong. Engga, aku ga marah sama kamu. Aku cuma nasehatin kamu aja kan."

"Engga. Kamu ngomelin aku dari tadi."kata Ricis dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Itu bukan ngomel yang. Aku kan ngasih tau biar kamu sadar."

Tes. Air mata Ricis jatuh.



"Ya Allah sayang. Jangan nangis. Maafin aku ya. Iya aku yang salah aku minta maaf."kata Harris dengan raut wajah yang bersalah.
"Kamu mau apa? Ayo bilang sama aku. Aku kabulin nanti."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang