Bandel.

1.2K 99 20
                                    

Bonus gemes untuk kalian ;)

Komen, Komen, Komen. Ditunggu yaa.
Tanpa kata "Next".

Bismillah.



Cekidot.
Selamat membaca.



















































Harris memijat dahinya pelan, ia semakin dibuat pening. Menggeleng heran dengan segala kelakuan Ricis. Anak itu ketika sendirian malah semakin menjadi.

"Istirahat gitu loh yang. Infus sampe keluar darah dan kamu masih aja gerakin itu tangan kemana-mana. Ya Allah."
"Aku bosen disini sayang. Yauda mending tiktok-an aja kan."

"Iya gapapa tiktok-an. Tapi tangan kamu itu... Haish."
Harris mengacak rambutnya, mengerang frustasi dan tidak melanjutkan kalimatnya.

"Yauda terserah kamu ajalah, yang penting kamu happy."pasrahnya.

Ricis malah tersenyum meledek dan memeletkan lidahnya. Ia justru semakin gencar memperlihatkan gerakan aktif pada tangannya yang di infus.

Ngilu. Itulah ekspresi Harris saat ini.





"Sayang. Udah ah kamu ih mending nulis aja."
"Kenapa sih kamu. Ngilangin stres tau yang sendirian disini berhari-hari. Orang-orang gabisa kesini termasuk kamu."

"Ya tapi ga sesering itu gerakin tangannya dong. Gaada kapoknya kamu tuh infus udah berdarah juga."omel Harris.
"Biariinnn."ucap Ricis tidak peduli.

Harris menghela nafasnya kasar." Oke. Aku tutup video call-nya kalo kamu masih kayak gitu."ancam Harris.
"Yauda tutup aja."tantang Ricis.
"Oke. Bye."sengit Harris.





Harris baru akan menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilannya, namun tiba-tiba Ricis menahannya.

"Sayaaaaaaaaaannnggggggg."rengek Ricis.
"Jangan dimatiin. Iya udah engga kok ini. Beneran."

Harris masih dalam mode merajuk. Lebih tepatnya pura-pura agar Ricis mendengarkan apa yang ia katakan padanya.

"Kayaknya kalo ngancem begini terus ide bagus biar Ricis nurut."ucap Harris dalam hati dan menunjukkan smirk tipis di bibirnya.






Ricis paling tidak bisa kalau tidak mengangkat panggilan darinya, baik telfon biasa atau video call. Sudah pasti akan ngambek kalau tidak diangkat.







"Sayaaanggg. Jangan diem aja. Kamu ih. Ini aku udah ga main lagi. Tapi gatau sih kalo besok." Ricis tertawa.

Harris mendelikkan matanya geram.

"Ih sayang mah. Gantengnya aku jangan sok cool gitu lah. Tapi emang cool sih ya kamu."
Harris terkikik geli. Ricis dengan segala kelabilannya.

"Cukup buat hari ini. Aku tau draft tiktok kamu udah banyak pasti."
Ricis cengengesan." Kamu cenayang-nya acuu emang."

"Aku ga ngelarang kamu buat tiktok-an ya sayang. Boleh, asal tangannya jangan banyak gerak. Yah?"kata Harris lembut.
"Iyaah." Ricis tersenyum.





"Btw, bunga dari aku udah sampe kan?"tanya Harris.
"Udaaah. Cantik bunganya. Kok kamu gemes banget sih yang. Mana tiga kata simple di card-nya bikin meleleh. Cepet sembuh sayang."
"Aku melting loh yang. Ayo suara downy kamu keluarin. Mimpi indah pasti aku malem ini."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang