35. Bahagia.

1.6K 114 21
                                    

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan berbuat baik.

Bismillah. Be positive guys.
Semangat!!

Selamat membaca.




















Kita mencintai diri kita sendiri dulu, kita bahagia diri sendiri. Dia juga mencintai diri dia sendiri, dia membahagiakan diri dia sendiri. Nanti ketemu di tengah-tengah, bahagia bareng-bareng.

Harris Vriza - 2021






















Previous Story

Senyumnya tidak luntur dari wajah tampannya. Mendengar suaranya saat menyapa, Ricis menyadari kalau ia tidak sedang bermimpi.

"Hai sayang."sapa lembut Harris.

























Keesokan paginya, Ricis bangun lebih awal. Semalam ia tidur nyenyak dan bermimpi indah sekali. Harris "Racun" Vriza benar-benar membuktikan kalau pesonanya mengalahkan indahnya Pulo Cinta ini.

Selesai mandi dan sarapan, ia bersiap menuju resort-nya Harris untuk membangunkannya. Tapi sepertinya ia tunda dulu karna ia baru ingat kalau semalam Harris demam dan ia membutuhkan waktu tidur lebih lama.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.30. Sepertinya Ricis harus menghampiri Harris sekarang. Bersiaplah ia dengan pakaian casualnya lengkap dengan kacamata terbalik ciri khasnya.

Dari jauh Ricis melihat kalau Harris sudah bangun dan sedang duduk berdua dengan Ady sambil sarapan. Dengan semangatnya ia buru-buru menghampiri lelaki-nya itu.

"Kamu baru bangun?"tanya Ricis dan membuat Harris menoleh ke arah belakang.
"Eh, hai sayang. CEO kacamata terbalik. Iya aku baru bangun."

Ricis memegang dahi dan leher Harris, memastikan kalau demamnya sudah turun.

"Alhamdulillah. Siap banget seharian main sama aku kayaknya."
"Harus dong hari terakhir aku disini harus dimanfaatkan sebaik mungkin gamau kecolongan aku. Kamu gaboleh di deketin sama si Ehsan itu."
"Iyaah. Ada kamu mah aku aman."kata Ricis.

Pindah ke belakang kursi Harris, ia memainkan rambut Harris yang menjadi kebiasaannya.

"Cis, gue mau tanya deh. Si Ehsan itu selama liburan bareng sama lu dia nempel ke lu mulu ya?"tanya Ady.
"Ya gitu dah. Gue langsung kabur tapi."Ricis tertawa.
"Tapi semalem ngejauh dari lu."
"Ada pawangnya Dy. Nih."Ricis mengarahkan matanya ke Harris.

"Kalo gaada aku. Pawangnya kamu siapa?"tanya Harris.
"Atika atau Fahmi."
"Aku kira Vazo yang."
"Ah Pajo mah memancing huru hara, ga sengaja deket sama dia tiba-tiba di igs-in. Nyebelin!"

"Hari ini pawang lu ada empat Cis. Lu aman."kata Ady tertawa.
"Udah pasti itu. Eh tapi duo asisten kesayangan acu dimana?"
"Tuh liat. Mereka dari pagi-pagi udah maen nyemplung-nyemplungan heboh berdua."tunjuk Harris ke arah kirinya.

Ricis hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan absurd Lintar dan Iqbal.

"Kamu mandi gih sana."suruh Ricis.
"Sebentar yang."
"Gapake sebentar. Sekarang sayang!"
"Oke. Tapi kamu tunggu disini ya jangan kemana-mana."

Ricis mengangguk dan mengacak rambut Harris.
"Sampoan kamu!"
"Iya bawel."Harris tertawa.






***

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang