ALIQUID 40

47 5 1
                                    

"Ayah!" teriak Nova ketika ayahnya membuka pintu kamar.

"Nova? ayo masuk! kau kemari dengan Anma?" ucapnya menyuruh Nova masuk dan melihat ke arah Anma dan dua bodyguard itu yang berada di depan kamar.

"Iya ayah, sebenarnya kami datang kesini untuk membantumu!" suara Nova membuat ayahnya tersenyum. Anma dan Nova pun masuk.

"Anak ayah ini ingin membantu ayah rupanya, sekarang coba bantu ayah buatkan kopi!" ucap Ayahnya menggoda Nova.

"Bukan membantu seperti itu, aku juga ingin menjadi seorang detektif," kata Nova dengan bibir manyunnya dan hanya di tertawai oleh ayahnya.

Sedangkan Anma hanya diam saja menatap dua orang anak dan ayah itu. Dia melihat sebuah kertas di atas meja dan mengambilnya.

"Om menangani kasus apa?" tanya Anma ketika melihat kertas itu.

"Seorang pembunuh, aku dengar mereka akan mencari target disini untuk mendapatkan uang, mereka sudah membunuh banyak orang dan polisi minta om untuk mengatasi hal ini," jawab Rahendra.

"Apa dia juga ada di sini? apakah tidak bahaya jika kita juga ada di sini?" ucap Anma heran.

"Om hanya menyelidiki, dia baru tersangka dan dia juga tidak tau kalau om adalah seorang detektif, " jawaban Rahendra membuat Anma penasaran.

"Dimana kamarnya?" tanya Anma lagi.

"Kenapa Anma sangat ingin tahu?" tanya Rahendra tertawa.

"Anma memang seperti ini Ayah, dia orang yang sangat ingin tau lebih tepatnya kemal, kepo maksimal!"
ujar Nova lalu tertawa keras.

"Tapi tak apa, jika ayah beri tahu, kalian jangan pergi ke sana dan hati-hati, oke?" ucap ayahnya.

"Oke," teriak Nova setuju dan membuat semuanya tertawa di sana.

"No. 287 ayah belum melihat siapa yang tinggal di kamar itu, mereka hanya menginformasikan no kamarnya," ucap Rahendra tersenyum ramah.

"Bukannya itu di atas kamar?" Anma bergumam dalam hatinya.

Revan mulai bosan menunggu ini semua. Saat  Revan tengah berdiri di depan kamarnya. Dia melihat Aldo telah tiba, "Revan!" Seru Aldo ketika melihat Revan. Dia menghampiri Revan dan mulai bertanya.

"Apa semuanya sudah ada di sini?" tanya Aldo pada Revan.

"Ya, kau yang terakhir datang." Jawab Revan dengan wajah datar.

"Oh maafkan aku, aku terlambat!" ucap Aldo tersenyum canggung.

"Apa selanjutnya?" tanya Aldo lagi.

"Aku tidak tahu, Anma belum mengajak kita bertemu," ujarnya lagi.

🎈🎈🎈


Anma dan Nova beserta bodyguard sedang melangkah menuju kamar mereka, namun tiba-tiba Nova berhenti dan menyuruh bodyguard Anma untuk pergi mengambilkan sesuatu dan mengajak Anma untuk pergi ke tempat lain.

"Kau ingin kemana?" tanya Anma.

"Kita akan ke kamar itu dan lihat siapa di sana!" ucap Nova membuat Anma membulatkan matanya.

"Kau yakin? Apa tidak akan terjadi masalah?" tanya Anma bingung.

"Ikut saja!" ucapnya menarik tangan Anma masuk ke lift. Anma hanya mengikuti temannya, "Apa yang akan kau lakukan nanti?" tanya Anma saat di dalam lift.

"Tidak ada, aku hanya penasaran seperti apa rupanya dan apa benar dia seorang pembunuh?" jawab Nova menaikkan kedua alisnya. Ketika mendengar jawaban Nova Anma memilih diam, karena jujur saja dia juga penasaran dan ingin tahu siapa yang ada di sana.








Bersambung.....

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang