ALIQUID 14

185 31 11
                                    

Perpustakaan di sekolah itu penuh dengan buku-buku, baik itu buku mata pelajaran atau pun buku novel-novel. begitu juga dengan orang-orang yang sangat ramai membaca, termasuk Anma dan Nova yang kini duduk berdua di salah satu bangku sedang membaca banyak sekali buku.

Jangan pikir mereka membaca buku mata pelajaran, mereka hanya membaca semua buku Novel. Ketika melihat banyak buku novel Anma seperti orang kesurupan yang tidak bisa berhenti membaca dan membaca. Namun, saat Anma dan Nova sedang membaca tiba-tiba Aldo memanggil Nova.

"Anma aku pergi dulu ya!" suara Nova sambil tersenyum kecil.

"Ternyata ia ingin menemui Aldo," gumam Anma dalam hati tanpa melirik ke arah Nova.

"Baiklah." Suara Anma dengan senyuman tapi tidak menatap Nova. Dia sepertinya benar-benar serius membaca buku itu. Tidak tahu buku apa yang sedang ia baca.

Kini tingal Anma yang ada disana bersama banyak orang yang berada di satu meja yang panjang itu, dengan banyak sekali Novel di tempat Anma. tiba-tiba semua orang yang berada di satu meja dengannya langsung pergi. Tidak tahu kenapa, tetapi Anma tetap terus membaca buku tanpa ia sadari hanya dia sendiri yang berada di meja itu.

Pakk
Suara tangan yang memukul meja tepat di sebelah Anma membuat Anma menoleh kearah orang itu.

"Apa lagi maumu?" Tanya Anma pada sesorang yang berdiri di depannya yaitu Revan dan segerombolan teman-temannya hanya menatap Anma dengan senyuman licik.

Revan menggerakkan jarinya mengisyaratkan kepada teman-temannya. Melihat itu Rangga langsung mengerti dan menyuruh semua orang di sana untuk pergi. Para siswa yang di usir secara paksa merasa kesal.

Anma yang melihat semua orang pergi merasa sedikit takut dan dia berdiri. "Jangan ada satu orang pun yang pergi dari sini!" Suara Anma mencoba menetralkan perasaannya membuat semua orang menatapnya. Rangga yang mendegar itu langsung melihat ke arah Revan dan Revan menganggukkan kepalanya.

Revan dengan tiba-tiba menarik kursi di sebelah Anma dan duduk di sebelah Anma. Semua siswa yang ada disana kembali duduk di tempatnya.

"Aku ingin membaca bersamamu, dan kau tidak boleh mengatakan kata tidak," Suara Revan lalu menarik tangan Anma untuk duduk di sebelahnya.

"Sudahlah Anma, lupakan saja! Ikuti saja permainannya dan habiskan cerita ini lalu pergi" Suara hati Anma yang menyarankan dirinya sendiri.

Revan megisyaratkan kepada teman-temannya agar pergi dari sana sehinga kini tinggal mereka berdua yang ada di meja itu, yang lain tidak berani mendekati Meja itu untuk duduk. Revan duduk tepat di kursi yang di duduki Nova tadi. dan dia melihat sebuah buku dengan judul Aliquid membuatnya tersenyum.

"Apa kau membaca buku ini?" tanya Revan tersenyum, tetapi Anma sama sekali tidak meliriknya.

"Judulnya Aliquid, apa kau pernah bertemu dengannya?" Pertanyaan itu sukses membuat Anma menoleh ke arahnya dan langsung merampas buku itu dari tangan Revan.

"Kenapa menatapku begitu?" tanya Revan dengan mengerutkan keningnya dan tertawa.

"Tidak ada." Hanya kata itu yang di keluarkan oleh Anma.

"Dilihat dari wajahmu, aku yakin kau pasti pernah bertemu dengannya!"

"Kalau iya kenapa? Kalau tidak juga kenapa?" Tanya Anma

"Kalau iya, berarti kita sama. Aku juga pernah bertemu dengannya."

"Benarkah? Tapi aku tidak pernah bertemu denganya." Anma mencoba berbohong dan untung saja para Aliquid tidak bisa membaca pikiran orang dan tidak bisa mendengar suara hati seperti dirinya.

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang