ALIQUID 27

150 29 2
                                    

Masih di rumah Revan, Anma membaca buku-buku yang diberikan Revan. Revan hanya menatap wajah Anma, ada harapan besar Revan pada Anma.

"Aku dengar kau suka membaca? Kau suka baca buku apa?" ucapnya ramah tamah yang masih menatap Anma dengan aneh.

"Aku suka membaca kisah cinta," ucapnya menatap Revan.

"Kisah cinta? Aku pikir kau tidak tertarik dengan itu, kau baca kisah apa saja?" tanya Revan yang hanya menatap wajah Anma.

"Aku membaca semua kisah cinta, yang paling aku sukai adalah nabi Muhammad Saw dan istrinya khadijah dan Aisyah, nabi Muhammad Saw dan Ummu Hanni, Romeo dan Juliet, Cleopatra dan Anthony, lancelot dan guinevere, odysseus dan Penelope, Layla dan majnun, shahjahan dan mumtaz mahal, marie dan pierre currie, salim dan Anarkali, tristan dan isolde." Ucapan sambil tersenyum dan Revan menatapnya, tidak tau apa yang terjadi pada Revan.

"Aku tidak tau semua kisahnya, kenapa kau menyukai Kisah cinta? Apa kau pernah mencintai seseorang?" tanya Revan penasaran.

"Aku hanya suka membaca. Aku juga tidak tau bagaimana rasanya cinta pada lawan jenis yang tidak ada hubungan darah denganku, tapi aku bisa mengerti rasanya, karena aku sangat mencintai ibuku." Jelasnya dengan tersenyum.

"Bagaimana dengan Adnan?" tanya Revan yang menatap Anma dengan wajah yang begitu berbeda.

"Adnan? Aku tidak tahu dengan perasaanku. Dari awal sejak dia mencintaiku, aku seperti merasa hal yang sama. Tapi rasanya itu sebuah kesalahan~" ucapan Anma terpotong.

"Kenapa aku menceritakan ini?"
Anma mengatakan itu ketika sadar dengan apa yang dia ucapkan.

"Aku tidak tahu!" Revan tertawa melihat Anma.

"Oh ya, bagaimana denganmu? Apa kau pernah?" tanya Anma lagi.

"Oh, aku pernah mencintai satu orang, tapi dia meninggalkan diriku." Ucap dengan mata yang berlinang.

"Aku pikir Aliquid tidak pernah mencintai. Ayo terus Anma pancing dia untuk bercerita," ucap Anma dalam hatinya.

"Eh, aku malah curhat nih, hahahaha." Revan tertawa, membuat Anma terkejut melihat prilakunya yang berubah.

"Tidak apa-apa, ceritakan saja!" ucap Anma senang.

"Tidak perlu, oh ya aku tidak sadar kalau aku sudah membuatmu mengobrol lama," ucap Revan dan Anma mencoba membaca pikiran Revan.

"Aku rasa aku salah aku datang sekarang, dia belum menyiapkan rencananya," ucapnya dalam hati.

"Hei, kenapa melamun lagi?" tanya Revan melambaikan tangannya pada wajah Anma.

"Eh, iya. Kenapa kau mau jadi teman ku?" pertanyaan Anma membuat Revan terkejut.

"Hm itu, karena aku senang melihat dirimu," ucapnya dengan mengangkat alisnya.

"Kenapa? Kau ingat kejadian di perkemahan?" pertanyaan Anma benar-benar membuat Revan terkejut.

"Iya aku ingat, emangnya kenapa?" ujarnya pura-pura tidak tahu.

Bersambung.....

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang