ALIQUID 25

153 27 2
                                    

Flashback on

Ketika Revan pulang dari perkemahan. dia duduk di kursi, sepertinya dia benar-benar lelah. Para pelayannya datang membawakannya minum. Supaya pelayannya tidak curiga, dia pura-pura meminum air itu.

Revan beranjak dari tempat itu dan masuk kebilik rahasiannya, lalu duduk disana.

Wush..

Para Aliquid muncul disana dengan pakaian serba hitam, mereka semua membawa sebuah benda seperti bola berwarna merah berkilau dan semuanya memberikan itu Pada Revan. Dan meletakkan diatas kepala Revan.

Kress...

Kristal itu pecah dan mengalir di kepala Revan, bulan purnama itu menyaksikan ketika cahaya warna warni menerangi ruangan itu dan waktu melambat setiap detiknya.

Wush..

Semuanya masuk ke Revan dan selesai. Itulah hal yang sedap ketika menjadi seorang tertinggi di sebuah populasi. Revan tidak perlu mencari nyawa manusia untuk memulihkan kekuatannya.

"Yang mulia, apakah rencanamu berhasil?" Pertanyaan seorang Aliquid membuat Revan meliriknya.

"Iya,"

"Tapi kenapa dia masih hidup?"

"Kau pikir rencana itu untuk membunuhnya? Kau salah! Karena rencana itu aku tahu bagaimana dia menghabisi Aliquid itu," Revan mengatakan itu dengan nada berbeda dari biasanya.

"Bagaimana?"

"Itu bukan urusanmu," Revan mencoba menyembunyikan sesuatu dari mereka.

Flashback off...

Kini sudah waktunya pulang sekolah. Anma dan Nova beriringan menuju keluar sekolah, namun mereka terpisah saat Nova di jemput oleh ibunya.

Mereka saling melambai tanda selamat tinggal, setelahnya Anma bergegas menuju mobilnya yang dimana supirnya sudah lama menunggu.

"Anma!" suara seseorang membuat Anma berhenti melangkah.

Ternyata itu Revan anak itu tersenyum mendekat kearah Anma.

"Bolehkah aku ikut denganmu Anma?" suara Revan membuat Anma mengangguk.

"Kenapa?" suara Anma.

"Kau bilang kalau kita teman, aku boleh ikut tentunya!" ujarnya terus terang.

"Hm, tentu saja kau boleh ikut!" ujarnya tersenyum, sebenarnya Anma ingin tau apa yang ingin di rencanakan Revan sebenarnya dengan berpura-pura baik padanya.

Setelah itu Anma berlalu ingin masuk kedalam mobil dan di ikuti Revan yang sudah sangat senang.

Tit tit tit
Klakson motor Adnan membuat Anma dan Revan tidak jadi masuk.

"Sepertinya lebih baik kau bersamaku saja Revan, karena rumah kita searah sedangkan rumah Anma dan rumah mu berlawanan arah," suara Adnan membuat Revan mengeram dalam hati.

"Hm aku rasa itu juga benar, tapi kami baru saja berteman jadi aku ingin tau rumahnya dan ingin singgah sebentar." ucap Anma dengan mengedipkan matanya pada Adnan.

"Kalau begitu kami duluan," setelah mengatakan itu Anma bergegas masuk kemobil.

Terlihat Adnan masih belum ikhlas saat menatap mobil Anma yang sudah menjauh.

"Hei apa yang kau lihat?" suara Rendi dari belakang membuat Adnan geram menatapnya.

"Kenapa menatapku? Rasain tuh kamu mau ninggalin aku kan cuma nggak mau liat mereka berdua, tega banget sih kamu sama aku, kan jadi begini." Suara Rendi berkata dengan tak iklas.

Saat Rendi naik ke motor Adnan tiba-tiba ban motor itu mengempes.

"Ha bagaimana ini bisa kempes? apa kau sangat berat hingga ban motor ini bisa kempes?" Adnan mengomeli Rendi yang hanya diam.

"Sekarang kau silahkan bawa motormu itu, aku pergi dulu!" setelah mengatakan itu Rendi benar benar meningalkan Adnan untuk mendorong motornya sendiri.

"Dasar tidak tahu diuntung!" jerit Adnan geram.

Adnan mehembus nafasnya gusar dan berlanjut untuk membawa motornya secara pelan pelan dengan ban yang kempes.

Namun tiba-tiba ada mobil yang berhenti didekat Adnan yaitu Angle yang mulai menyukai Revan. Dia tidak suka melihat Anma dengan Revan dan dia mau mengajak Adnan untuk berkerja sama.

"Apa kau bisa mengendarai mobil?" suara Angle membuat Adnan mengangguk.

"Baiklah, pak tolong bawak motor ini kebengkel ya pak!" setelah mengatakan itu Angel melemparkan kunci mobil itu kepada Adnan.

Kini mereka sudah berada didalam mobil dengan Angle yang duduk di belakang dan Adnan menyupirinya.

"Bagaimana kau bisa ada disini Angle, Apa yang kau inginkan?" suara Adnan membuat Angle tersenyum.

"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu Adnan tentang Anma dan Revan." Jawaban Angle membuat Adnan mengangguk dan memilih diam.

Bersambung.....

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang