BAB 4 : ANEH

488 33 9
                                    

Happy reading!
Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya, karena itu sangat penting bagi aku
😁😁😁😁😁

.
.
.
.
.

Anma kini melangkahi kakinya menuju kamarnya, tetapi dia tiba-tiba berhenti melangkah. Tidak tau apa yang terlintas dipikirannya sehingga membuatnya kembali turun.

"Aku ingin pergi, siapkan mobilnya!" Ucapan Anma membuat pak Asep sopirnya langsung bergegas menyipakan mobil.

"Malam malam begini? Mau kemana nona?" tanya pak Asep.

Anma mengernyitkan keningnya, "Hm sebaiknya antarkan saja!" Anma malas untuk mengatakan kemana.

Mendengar itu Pak Asep menyiapkan mobil dan berangkat bersama Anma. Di tengah perjalanan, Anma memerintahkannya untuk berhenti di depan sebuah toko buku.

"Disini? Nona mau beli buku?" tanya pak Asep padanya tapi tidak dijawab sama sekali oleh Anma. Dia langsung pergi begitu saja, Pak asep hanya diam terpaku melihatnya dari balik kaca mobil.

Anma yang berada dalam toko buku sedang berjalan memilih banyak buku disana dan berhenti pada satu tempat. Dia mengambil sebuah buku.

"untung saja," ucapan itu yang keluar dari mulutnya sambil memegang sebuah cincin yang bertuliskan namanya di samping buku itu.

Saat itu Anma melihat sebuah buku dan Membuat dia membelalakkan matanya dan langsung mengambil buku itu.

"Ini buku yang aku cari!" Anma memegang sebuah buku diary yang di rancang sangat indah membuat gadis dengan rambut tergerai itu ingin membelinya.

Dia pergi ke kasir untuk membayar buku diary yang sangat dia inginkan itu. Setelah membayar dia terus menatap buku itu sehingga menabrak seseorang, tetapi saking senangnya, dia bahkan tidak kuasa melihat ke arah orang itu. Dia hanya mengerluarkan satu kalimat
"Maafkan aku," ucapnya dan terus berjalan meninggalkan orang itu.

"Tidak apa-apa," ucap seorang laki-laki yang menatapnya intens, tapi Anma terus berjalan tidak memperdulikan siapa yang sudah di tabraknya.

Laki laki itu terus menatap ke arah Anma dengan penuh senyuman. Dia memasukkan tangannya di sweater yang sedang ia pakai saat itu. Rasa senang tidak bisa dibohongi. Itulah yang ia rasakan saat bertemu dengan Anma.

"Baru kali ini aku berada dekat denganmu Anma," ucap laki laki itu tersenyum dan masih menatap punggung Anma hingga mobilnya berlalu pergi.

Anma yang berada dalam mobil dan masih menatap buku itu tiba-tiba terlintas di pikirannya seseorang yang tidak sengaja ia tabrak tadi.

"Aku seperti pernah mendengar suaranya," ucapnya mencoba berfikir siapa orang itu.

"Hm," ucapnya pelan dan tersenyum kecil.

Adnan yang saat itu di tinggalkan di toko buku hanya terseyum-senyum sendiri, karena dia baru saja mengobrol dengan Anma. Tidak tau mungkin ini terlalu aneh, bukankah dia hanya mengobrol saja bukan memegang tangannya dan berjalan bersama memilih buku yang mereka sukai. Itu ertanyaan yang ia tanyakan pada dirinya membuat dia mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Ah sial!" kata itu yang ia keluarkan karena kesal dengan perasaanya sendiri.

********

Saat ini Adnan sudah berada di kamarnya dan duduk di meja belajarnya. Dia ingin menulis sesuatu seperti biasa di bukunya. Dia mencari buku itu kemana-kemana, tetapi tidak ada.

"Oh tuhan! Apa aku menjatuhkannya? Bagaimana kalau ada yang menemukan buku itu dan mengetahui rahasiaku?" pikirnya gelisah.

Adnan mencoba mengingat-ingat terakhir kali dimana dia meletakkan bukunya, tetapi tidak tau dimana. Sangat lama ia berfikir, tetapi usahanya tidak sia-sia, Karena ia mengingat kalau mungkin saja bukunya ada di sekolah saat ini.

"Aku akan lihat besok ke sekolah. Semoga saja tidak ada yang melihatnya," ucapnya mencoba menenangkan dirinya.

Bersambung.....

Salam manis😂

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang