ALIQUID 48

7 5 0
                                    

Brukk

Anma terus berlari menjauhi Revan dengan perasaanya yang campur aduk, tetapi tiba-tiba dia menabrak tubuh seseorang membuat dia benar-benar terkejut, ditambah lagi baju yang digunakan orang itu sama sekali tidak kelihatan. Dia ingin memutar arah, tapi bajunya di tarik oleh orang itu. Anma membulatkan matanya dan menelan salivanya kasar.

Anma mengeluarkan pisau di dalam bajunya dan mengarahkan pisau itu di leher orang itu.

"Adnan?" Anma benar-benar terkejut  siapa orang yang dihadapannya sekarang.

"Kau dari mana saja?" tanya Rendi ngos-ngosan sambil duduk berjongkok, karena lelah.

"Kenapa kalian disini? dimana Nova?" tanya Anma khawatir.

"Hm mn itu-" Adnan ragu mengatakannya pada Anma.

"Brengsek! orang berdua itu meninggalkanmu!" teriak Rendi membuat Anma menunduk tidak percaya.

"Kau bercanda? dia tidak mungkin meninggalkan aku!" ucap Anma.

"Mereka tidak pergi, mereka mungkin punya rencana lain untukmu." Jelas Adnan pada Anma.

"Apa? Apa kau tidak dengar apa yang mereka katakan sebelum per-"

"Sssstt!" Adnan membuat Rendi berhenti berbicara.

"Lanjutkan! Kenapa kau berhenti?" ucap Anma pada Rendi.

"Sudahlah An-" ucapan Adnan terhenti kala Anma memberikan isyarat untuk diam. Dia sama sekali tidak peduli apa yang di katakan Adnan.

"Apa yang dia katakan?" tanya Anma menatap Rendi.

"Dia bilang, dia membencimu! Dia menyesal menganggapmu sebagai sahabat, karena kamu ayahnya meninggal dan karena kamu Aldo terluka, itu yang dia katakan."

Anma yang mendengar pernyataan dari Rendi benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru dia dengar. Anma terduduk dan memeluk kakinya dan menangis. Adnan merangkul Anma dan mencoba menenangkannya. Sebuah fikiran terlintas di pikirannya.

"Jika Nova, yang terus bersamaku akan berubah dan melakukan hal seperti ini, maka Revan akan lebih dari itu, kau terlalu menggunakan hatimu Anma!" ucap Anma dalam hati.

Dia masih menunduk dengan wajah kusut. Sekarang dia benar-benar menyesal untuk masuk ke tempat ini. Dia merasa tempat ini adalah mimpi buruk. Tapi apa boleh buat, jika kau yang memulainya maka kau juga yang harus mengakhirinya.

"Aku membutuhkanmu!" Anma memegang dadanya yang terasa sakit dan sesak.

Sebuah cahaya muncul dari tubuhnya. Buku yang pernah dia temukan di kamar ibunya kini berada di depannya. Rendi dan Adnan benar-benar terkejut melihat itu. Anma mundur dalam keadaan duduknya.

Buku itu berubah menjadi seseorang wanita cantik dengan tubuh tinggi membuat Anma takut. Adnan mengeluarkan sebuah pisau dan langsung melemparkan pisau itu kearah wanita itu, tapi serangannya berhasil di elakkan. Wanita itu tersenyum melihat Adnan, Rendi dan juga Anma.

Wanita itu membungkuk kan dirinya kepada Anma dan menyentuh puncak kepalanya. Anma menatap lekat wajah orang itu, "wajahnya tidak asing, dimana aku melihatnya?" Anma bertanya di dalam hati.

"Ya, kau pernah melihatku."

Anma terkejut mendengar wanita itu menjawab pertanyaan di dalam hatinya.

"Siapa dirimu?" Anma mundur terus ke belakang.

"Aku adalah orang yang akan membantumu, kau akan menemukan semua jawaban dari pertanyaanmu!" ucapnya dengan senyuman.

"Bagaimana aku bisa percaya padamu?" tanya Anma takut.

"Karena aku adalah sebuah buku milikmu!" jawab wanita itu dengan senyuman.

"Jangan percaya Anma! Mungkin dia salah satu dari Aliquid." Teriak Rendi yang bersembunyi di belakang Adnan.

Sutt

Pisau melayang melewati telinga Rendi, jika dia bergerak sedikit saja, dia akan tiada. Wanita itu tersenyum, "Diamlah!" ucapan itu sangat lembut. Anma yang melihat itu berdiri dan menjauhi wanita itu, lalu berdiri bersama temannya.

"Apa yang ingin kau bantu?" tanya Anma pada wanita itu.

"Tentang seseorang yang menunggumu!"

Bersambung...

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang