Masa lalu

4 6 0
                                    

Revan tiba di dunia manusia, di tempat yang sama. Dia gemetar saat melihat tempat itu berantakan. Dia melihat seorang kakek terbaring lemah tidak berdaya. Dia mengenali orang itu, dialah manusia yang membantu waktu itu.

"Dimana dia?" tanya Revan dengan gemetar.

"Aku menepati janjiku padamu, tapi aku tidak menetapi janjiku padanya," hanya ucapan itulah yang terdengar sampai dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Revan mengeluarkan cincinya dan merasakan aura cincin satunya. Dia pergi ke arah cincin itu dan saat dia berlari, dia melihat bahwa seorang perempuan tua sudah berlumuran darah dan seorang anak kecil tubuhnya telah terpisah-pisah.

"AAAAAA" teriaknya sambil memegang ke arah dadanya.

"Bagaimana bisa kau begitu kejam?" suara serak Revan pada ayahnya.

Ketika mendengar Revan berteriak ayahnya langsung membelalakkan matanya marah. "Beraninya kau keluar tanpa i-"  suaranya berhenti ketika dia merasa ada sesuatu yang tejadi di tubuhnya. Lubang-lubang besar muncul di tubuhnya satu persatu ketika dia tengah bicara. Dia hampir terjatuh jika panglima Aliquid tidak menahannya.

"Kutukan pernjanjian!" semua Aliquid di sana mengatakan hal itu.

"Yang mulia! Inilah yang terjadi jika kau membunuh manusia, lubang itu akan membunuhmu secara perlahan hingga tiada dan menyiksamu sepanjang waktu," ucap panglima Aliquid itu.

Revan sama sekali tidak peduli apa yang terjadi, saat itulah dia mengeluarkan kristal ingatan Anma, "kalian semua menginginkan ini kan?" ucapannya terdengar dengan rasa sakit yang dia tahan.

"Kalian tidak akan mendapatkannnya!" ucapnya lalu menyatukan kristal itu ke dalam tubuhnya. Sebuah cahaya bersinar terang, lampu listrik tiba-tiba mati. Tidak ada lagi nampak di wajah Revan tentang kesedihan, yang hanya ada kebencian dan kemarahan.

Dia mengambil sebuah pedang besar lalu dengan sekali tebas, Ayahnya langsung jatuh berlutut dan perlahan menjadi debu sedangkan panglima dan prajurit lainnya berada di sebuah tameng. "Yang mulia!" ucap panglima Aliquid itu dengan wajah terkejut.

Raja Aliquid itu menatap kearah panglima dengan tatapan marah. Tangannya menunjukkan kearah panglima, "kau-" satu kata itu yang keluar dari mulutnya sampai akhirnya dia menjadi debu.

"Hormat pada raja baru Aliquid!" ucap sang panglima Aliquid sambil berlutut. Aliquid yang lainnya juga mengikuti, saat Panglima Aliquid itu berlutut, dia tersenyum miring.

Revan dengan perlahan berubah dan jatuh terduduk, "Aku membunuhnya? Itu bukan aku kan?" suara Revan gemetar melihat ke arah ke dua tangannya.

😭😭😭

Sebuah mobil melintas, sepasang suami istri mengendarai mobil itu.

"Tenanglah! Itu bukan salahmu," ucap sang suami pada istrinya yang tengah menangis histeris.

"Aku yang bersalah! Bagaimana bisa bukan aku yang bersalah? Aku membiarkannya bermain dalam kolam renang, saat dia mengatakan padaku dia sakit, aku membiarkan nya karena aku pikir bercanda, sampai akhirnya dia tenggelam dan dia- hiks" Dia menangis sebelum sempat menyelesaikan kata-katanya.

Putrinya meninggal karena kecelakan yang di akibatkan karena kelalaian seorang ibu.

Saat mereka sedang bertengkar di dalam mobil mereka melihat sebuah truk sedang melaju dengan kecepatan tinggi, saking lajunya truk tersebut melanggar sebuah pohon. Ya, truk itu adalah truk yang di tumpangi putri Novi. Kedua suami istri itu terkejut dan langsung keluar dari mobil. Mereka berdua menelpon polisi.

Saat menunggu polisi itu datang, mereka melihat seorang anak terbaring lemah dan beberapa luka ringan di tubuhnya. mereka menghampirinya. Saat melihat wajahnya mereka terkejut bukan main "Wajahnya?" ucap perempuan itu yang tak lain adalah Rossa kharista.

"Bagaimana mungkin? Wajahnya begitu mirip dengan anak kita?" Rossa menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Saat dia masih tidak percaya dia melihat sebuah buku berada di samping anak itu. Dia mencoba membukannya, tapi buku itu seperti tersegel. Di depan buku itu ada sebuah surat yang berisi:

"Jika kau menemukan buku ini, berikanlah pada anak ini, saat dia tersadar! Jika dia membaca buku ini dia akan mengenang masa lalu yang telah dia lupakan bersamaku"

Saat dia masih bingung, tiba-tiba sebuah pikiran terlintas di pikirannya.

"Aku menginginkannya, sembunyikan dia di mobil kita, tidak akan ada yang tahu," nada itu seperti terdengar memohon.

"Kita tidak tahu dia anak siapa, bagaimana mungkin kita bisa membawanya begitu saja?" suaminya menolak untuk membawa anak itu.

"Kau lihat surat ini! Itu artinya anak ini di tinggalkan, jika kita membawa anak ini sebagai anak kita, tidak akan ada yang tahu," ucapnya tersenyum mencoba memohon, tapi suaminya masih menggelengkan kepalanya.

Rossa yang mendengar penolakan itu terlihat sedih, membuat suaminya merasa bersalah, dengan berat hati suaminya menyetujui permintaannya. Dia mengedong anak itu dan memasukkannya di dalam mobil mereka, tak lama dari itu mobil polisi pun datang begitu juga ambulance. Mereka membawa orang yang terluka dan berterimakasih kepada mereka berdua.

Setelah itu, mereka berlalu meninggalkan tempat itu. Mereka membawa anak itu dan berhenti di rumahnya. Gadis itu di rawat selama beberapa hari, sampai akhirnya tersadar.




Bersambung...

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang