ALIQUID 34

58 15 3
                                    

Mereka masih duduk di kursi itu,
"Kenapa Nova malah menyuruh mereka untuk datang?" ucap Anma dalam hati dan sedikit kesal dengan apa yang dilakukan dengan Nova.

"Wait, Revan pasti tahu kan! Dia pasti akan mengatakannya," Anma tersenyum ketika memikirkan itu.

"Anma?" Adnan memanggil Anma yang tersenyum senyum sendiri.

"Eh iya, Aku menemukan satu buku yang luar biasa," ucap Anma sambil mengeluarkan buku itu lagi.

Adnan melihat buku itu, Revan juga pura pura melihatnya. "Itu buku dipasar Tadi kan?" tanya Revan pada Anma dan hanya di angguki olehnya.

"Aliquid? Apa itu? Aku baru mendengarnya," tanya Adnan sedikit bingung.

"Aliquid itu makhluk yang aneh," kata Revan pada Adnan.

"Menarik!" Adnan langsung membacanya dan membuat dia mengernyitkan keningnya.

"Dia ada di sebuah tempat di mana di atas dan di bawah berwarna biru dan dihiasi butiran debu putih dimana manusia mulai menikmati sang surya," Adnan membacakan itu sedikit keras,

"Apa maksudnya? Dimana pintu itu dan kenapa setelahnya halamanya kosong?" sambung Adnan ketika membaca tulisan itu.

"Nova menyuruhmu datang untuk itu!" ucap Anma sambil menaikkan kedua bahunya.

"Hm, Tempat apa yang di atas dan di bawah berwarna biru?" Adnan berfikir sedikit lama.

"Menurut ku-" Revan yang ingin menyatakan pendapatnya terhenti ketika Adnan memberikan isyarat untuk diam.

"Jika diatas dan di bawah berwarna biru, Apalagi kalau bukan langit!"

"Ya, itu masuk akal, dan debu putih adalah awan bukan?" Anma mencoba berfikir secara logika.

"Jadi manusia menikmati matahari di langit! Itu artinya pintunya di langit." Adnan menegaskan lagi kata-katanya

"Baiklah, coba kita tulis di buku ini jawabanya. Dari petunjuknya jika jawabannya benar maka petunjuk baru akan keluar." Perkataan Anma dan langsung mengeluarkan pensil.

Saat Anma ingin menulis Revan menghalanginya "Anma kau melupakan sesuatu, jika jawabannya salah, bukunya akan menunjukkan jalan yang salah dan akan menghilang begitu saja," Perkataan Revan membuat Anma mengurungkan niatnya dan melihat kearah Revan.

"Revan sengaja menyuruh aku mengambil buku ini kan! Itu artinya dia ingin aku datang ke dunia Aliquid, jadi yang dikatakan Revan pasti benar! Aku tidak melihat ada kebohongan di matanya," ucap Anma di dalam hatinya.

"Lalu apa jawabannya?" tanya Adnan sedikit kesal.

Revan mengambil sebuah pensil dan mulai mencorat coret di kertas kosong. "Langit itu diatas dan dia mengatakan kalau di bawah juga biru itu artinya bawah itu bumi, bagian bumi mana yang berwarna biru?" tanya Revan dengan wajah datar dan hanya menatap Anma.

"Laut?" tanya Anma dengan ragu.

Revan kembali mencorat coret kertas itu, "petunjuk keduannya adalah dia dihiasi butiran debu putih," Revan mengatakan itu sambil mencoba menerka apa jawabannya.

"Aku tidak pernah membaca buku ini sebelumnya, Dia membuatnya dengan sejuta teka teki agar tidak ada yang bisa kesana selain Aliquid saja, Aku juga baru tahu kalau ternyata pintunya ada di bumi." Revan mengatakan itu di dalam hatinya dan di dengar oleh Anma.

"Itu artinya dia sama sekali tidak tahu jawaban teka tekinya, dia hebat sekali! Tapi itu maklum dia kan Aliquid jelas saja mempunyai kemampuan luar biasa." Ucap Anma dalam hatinya pula.

"Dimana itu?" Adnan bertanya membuat mereka bedua yang sibuk dengan pikirannya kearah lain tersadar.

"Butiran debu putih?" Anma mencoba berfikir sejenak, " tunggu, itu pantai!" Anma mengatakan itu sumrigah. "Aku benar kan?" Anma bertanya kepada Adnan dan Revan.

"Kenapa jawabanya itu?" Tanya Adnan dan Revan.

"Ingat, jangan pernah menggunakan logika, gunakan hati untuk tahu. Diatas dan dibawah berwarna biru maksudnya Air di pantai itu berwarna biru dan langit juga biru. Pantai itu di hiasi dengan debu putih yang maksudnya adalah pasir. disana para manusia mulai berjemur untuk menikmati matahari." Jelas Anma pada mereka berdua.

"Aku rasa kau benar!" ucap Revan tersenyum.

"Kau hebat sekali Anma!" ucap Adnan pula.

Anma lalu menuliskan kata "pantai" Di buku itu dan tulisannya berkilau, lalu muncul sebuah kata-kata lagi.

"Sebuah kata telah di jumpai, tapi tempat seribu tiada yang tahu!" Anma membacakan itu dengan perasaan bingung.

"Itu petunjuk tempat!" Mereka serentak mengatakan itu dan saling memandang satu sama lain.

Bersambung.....

Maaf kalau typo

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang