Aliquid 50

3 4 0
                                    

Revan yang duduk di singgasananya terkejut melihat dua orang yang ada di depannya yang sedang berlutut. "Yang mulia! Kami berhasil membawa dua manusia ini!" Adnan menatap dua wajah itu. Dua orang yang ketakutan itu mencoba menatap orang yang duduk di depan mereka.

"Revan?"

Semua pisau aneh seperti bayangan hitam menempel di leher mereka ketika mereka mengangkat mulutnya. Revan tersenyum miring melihat dua orang itu. "Penghianat?" ucap Revan berjalan mendekati dua orang itu.
Dua orang itu hanya gemetar ketakutan. Satu laki-laki dan satu perempuan.

"Maafkan kami!" seru laki-laki yang berada di sebelahnya.

"Aldo dan Nova dua sepasang kekasih yang ingin menyelamatkan diri sendiri sekarang malah tertangkap?" ucap Revan sambil memberi isyarat agar mereka menurunkan pedangnya.

"Maafkan kami telah masuk kesini! Ini bukan kehendak kami," Nova mengatakan itu dengan tangisan ketakutan.

Semua prajurit itu hanya melihat pembicaraan mereka. Seorang Aliquid mendekat ke arah Revan dan berlutut. "Yang mulia! Izinkan hamba bertanya pada kedua orang ini telebih dahulu Bagaimana mereka bisa selamat sampai sekarang?" Ucap Aliquid itu dan Revan mengangguk-angguk setuju.

"Bagaimana kalian bisa bertahan hidup disini?" tanya Aliquid itu sambil memegang kepala kedua manusia itu dan memejamkan matanya. Aldo dan Nova merasa seperti tersentrum dan lalu pingsan.

"Yang mulia! Karena kekuatan yang ada pada gadis itu adalah kekuatan Aliquid yang dia bunuh saat itu, jadi dunia kita mengira dia adalah kita dan orang yang dia lindungi bisa bertahan sampai sekarang, sepertinya kita tidak menimbang kalau gadis itu cukup pintar dalam hal ini," jelas Aliquid itu.

Aliquid lain yang mendengarnya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Kita harus menemukan gadis itu yang mulia dan membunuhnya di sini, Jika dia bisa keluar dari sini, maka kesempatan ini akan sia-sia." ucap Aliquid itu lagi.

"Apa tidak ada cara lain selain membunuh?" tanya Revan membuat semua Aliquid merasa aneh begitu juga Aldo dan Nova.

"Baik yang mulia, kau bisa mengambil semua kekuatannya dan menghapus semua ingatan semua manusia ini. Kau hanya bisa mengambil kekuatannya di istana ini di aula kerajaan ini, tidak bisa di tempat lain."

👻👻👻👻👻

Anma yang mulai masuk kedalam tumbuhan besar itu. Dia melewati lorong berwarna merah jambu itu dan mencium Aroma seperti bunga mawar dan juga seperti bau bunga teratai, susah untuk mengungkapkan bau apa itu sebenarnya, tapi itu sangat harum dan menenangkan siapa pun yang menciumnya. "Dimana aku melihat tempat ini sebelumnya?"

Ketika lama berjalan mereka masuk kedalam ruang yang lebih kecil terlihat seorang kakek tua renta, mungkin jika dia manusi umurnya kira kira 100 keatas. "Apa dia manusia? Karena hanya manusia yang bisa tua," Anma membatin ketika melihat orang tua itu.

Tiba-tiba wanita tadi menghilang seketika membuat Anma terkejut. "Kemana dia?" Anma yang di tinggal disana ingin lari, tapi kakinya malah tersandung sesuatu dan jatuh.

Laki laki tua itu mengulurkan tangannya dan tersenyum tulus pada Anma yang hanya diam saja dan berdiri sendiri. "Kau sudah datang!" ucapnya dengan suara serak tak berenergi. "Kau tahu aku akan datang?" tanya Anma pada kakek tua itu.

"Aku yang menuliskan buku untukmu!" kakek itu dengan suara yang sangat pelan.

"Apa kau manusia sama sepertiku? Apa mereka mengurungmu disini?" Tanya Anma benar-benar penasaran

"Aku sama sepertimu!" ucapan kakek itu membuat Anma tidak taku lagi.

"Aku akan mengeluarkan mu dari sini dan kita akan ke dunia kita bersama-sama," senyum Anma meyakinkan kakek itu.

"Kau menjadi perempuan yang sangat baik ternyata." Kakek itu mengusap kepala Anma membuat anak itu bingung.

"Apa kau mengenalku? Kenapa kau berbicara seolah olah aku adalah orang lain," Anma menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Apa kau pernah bertanya kenapa kau berbeda dengan anak lainnya?" Tanya kakek itu membuat Anma membulatkan matanya.

"Apa kau pernah berfikir saat kau memasuki dunia Aliquid, seolah-olah itu bukan pertama kalinya kau kesini dan seolah-olah juga Kau pernah melihatnya!" kakek itu mengutarakan itu lagi membuatnya bingung.

"Siapa kau?" Anma mundur ketika kakek itu terus berbicara.

"Bagaimana kakek dan nenekmu di bunuh oleh Aliquid? kau datang kesini karena ingin mencari tahu dan untuk memcahkan apa yang dikatakan di buku itu!"

"Kenapa kau bisa tahu?" Anma benar terkejut sekarang.

"Karena kau adalah Aliquid!"


Bersambung...

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang