BAB 2 : MAKAN MALAM

529 33 6
                                    

Happy reading!
Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya, karena itu sangat penting bagi aku
😁😁😁😁😁

.
.
.
.
.
.

Anma yang telah membaca diary Adnan, kini duduk di meja belajarnya termenung menatap lurus ke arah sebuah foto.

"Nek, aku benar-benar merindukan dirimu,"ucap Anma dengan senyuman yang mengecewakan.

Tok tok tok
Suara dari arah pintu membuat Anma menoleh ke arah sumber suara. Dia beranjak dari tempat duduknya menuju pintu itu.

"Makan malamnya sudah siap nona Anma,"ujar seorang pelayan yang berdiri di depan pintu.

"Baiklah,"ujarnya melangkah keluar kamar di ikuti pelayan tersebut.
Sesampai nya anma disana,seluruh pelayannya sibuk mengurusi berbagai makanan di atas meja makan yang besar.

"Silahkan duduk nona,"ujar salah satu pelayan menarikkan kursinya.

"Terimakasih,"ujarnya menduduki kursi tersebut.

Saat Anma ingin memakan makan malamnya, ia berhenti menatap meja dan seluruh pelayannya yang berdiri menunggunya makan. Ada rasa heran dalam pikirannya yang membuat dia menyipitkan matanya yang beiris coklat itu.

"Hmmm ibu membeli meja makan sebesar ini, padahal hanya aku yang berada di rumah ini." Anma tersenyum menikirkan itu.

"Bi, panggil yang lainnya kesini untuk makan!"perintah Anma pada pelayannya. Ucapan Anma membuat pelayan pelayannya bingung.

"Tapi nona ini waktunya nona makan bukan kami,"ujar salah satu pelayannya.

"Apa kalian tega membiarkan aku makan sendirian?"pertanyaan Anma membuat pembantunya saling pandang.

"Turuti saja, lagi pula ini bukan sebuah hukuman, aku ingin menghabiskan waktu malam ini dengan kalian semua,"ucap Anma.

Seorang pelayanpun pergi memanggil
Pekerja lainnya, Anma yang menunggu mereka hanya memainkan sebuah bola yang sangat kecil yang selalu ia bawa kemana-mana, tidak lama dia menunggu mereka berada di ruang itu dan berkumpul disana.

"Cepatlah duduk!"ujar Anma membuat mereka menurutinya.

Saat mereka sedang makan malam
Hanya bunyi dentingan sendok yang terdengar, para pelayan masih merasa enggan untuk makan, Anma yang mengetahui rasa enggan yang dirasakan pelayannyapun akhirnya mulai angkat bicara.

"Bi,kemana pergil Aurel?"tanya Anma pada salah satu pelayannya yang bernama Umma.

Aurel adalah anak Umma yang tinggal bersamanya karena tidak ada yang mengurus dia selain dari padanya.

"Dia sedang menonton kartun di kamar bibi, "ucap Umma dengan lemah lembut pada Anma.

"Kartun apa?"tanya Anma pada Umma.

"Bibi lupa!"jawab bibi lagi.

"Oh itu kisahnya tentang seorang yang miskin setelah itu dia mendapatkan 3 permintaan dari jin dan dia~"cerocos seorang pelayan baru yaitu Cici yang seumuran dengan Anma tetapi perkataannya terpotong ketika dia ingat kalau dia berbicara dengan majikannya.

"Kamu tidak boleh seperti itu kalau berbicara dengan nona Anma,"ucap Umma.

"Oh, tak apa bi, bagaimana kelanjutan ceritanya?"tanya Anma sumrigah.

"Dia mencintai seorang putri. dia mendapatkan 3 permintaan dari jin yang berada dalam lampu wasiat,"cerita Cici pada Anma.

"Apakah makhluk dengan 3 permintaan itu nyata?" Tanya Anma lagi.

"Tidak itu hanya dongeng anak anak saja." Sambung bibi Umma sambil tertawa.

Beberapa menit setelah itu mereka selesai makan, tetapi Anma tak beranjak dari tempatnya, Tidak tau apa lagi yang dipikirkan gadis cantik itu, tidak tau apa lagi yang ia inginkan dan tanyakan pada mereka.

Rambutnya yang panjang menggunakan kaos putih membuat ada kesan berbeda darinya. Sungguh dia gadis yang sangat menyeramkan jika dia mengusir senyumannya dan memilih diam dengan tatapan kosong.

Bersambung....

Apa lagi ya yang pengen ditanyaain Anma?

Terimakasih buat kalian yang udah baca😍

Authores simacans

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang