ALIQUID 10

255 30 13
                                    

Angin sepoi-sepoi yang sejuk di rasakan oleh Anma ketika keluar dari mobilnya. Anma melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah melewati keramaian murid di sekolahnya dan kini Anma sudah bersama Nova berada di kelas.

"Nov, aku menang dari Aliquid itu!" ucap Anma dengan nada pelan.

"Really? Wow bagaimana bisa?" tanya Nova lagi tidak percaya.

Tiba-tiba suara dentuman yang keras berasal dari pintu membuat mereka berdua serentak melihat ke arah pintu itu. Ternyata itu Aldo yang di dorong oleh anak nakal yang sering membuly Aldo yang adalah seorang anak pendiam yang sering di bully di sekolah tempat Anma juga bersekolah.

Nova melihat itu berdiri menuju ke arah anak-anak nakal yang membuly Aldo. Nova mencoba melerai mereka, tetapi tubuhnya malah di dorong oleh anak laki laki itu. Untung saja Anma menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Rara, Angel dan Raisa datang ke tempat itu.

"Inikan bisa diselesaikan secara baik-baik, Apa masalahnya?" ucap Nova lagi dan Anma hanya memperhatikan mereka.

"Dia merusak motor Rangga," kata Alfred teman Rangga dengan marahnya.

"Dia akan ganti, tidak perlu berkelahi! Kalau dia tidak bisa menggantinya, aku yang akan ganti." Nova mencoba membela Aldo. Anma sungguh bingung melihat tingkah Nova yang membela Aldo.

"Aku tidak punya urusan denganmu, jangan ikut campur!" ucap Rangga dengan wajah datarnya yang terlihat meremehkan.

"Itu benar, Kalian tidak usah ikut campur, Ini urusan mereka!" sambung Rara membela Rangga, karena laki-laki itu adalah pujaan hatinya, meskipun hanya bertepuk sebelah tangan.

"Iya itu benar, jangan ikut campur Nova!" Bentak Alfred dan mereka yang semua ada di sana juga menyetujuinya, membuat Nova bingung harus bicara apa.

"Oke Nova ikut campur, lalu kalian yang semua ada di sini, Kenapa harus ikut campur juga? Itu motormu kan Rangga? Kenapa harus bawa se-RT hanya untuk mengurusi motormu itu," ucap Anma marah karena mereka memojokkan temannya itu. dan dia menatap Rangga.

Adnan yang baru saja masuk ke dalam kelas itu merasa bingung melihat kerumunan. Adnan Melihat Anma yang juga terlibat membuatnya melihat kerumunan itu.

"Kau ini! Seenak mulutmu saja!" Bentak Rara pada Anma dan ingin menamparnya, tetapi tanganya di tahan oleh Rangga membuat Rara menatap Rangga. Baru saja Adnan akan menahan tangan Rara, tapi sudah keduluan Rangga.

"Tidak perlu, akan jadi masalah saja! Kau salah jika berurusan denganku Anma," ucap Rangga tersenyum licik dan pergi dari sana.

Akhirnya kerumunan itu bubar. Setelah itu Anma menatap ke arah Nova yang membantu Aldo untuk berdiri, mereka berlalu ke UKS.
"Ternyata dia menyukainya," ujar Anma Menatap ke arah pintu dengan senyum miringnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Adnan khawatir membuat Anma tersenyum.
"Ya, seperti yang kau lihat."

Tidak lama kemudian Reva kembali dan duduk di samping Anma yang kini tengah sendirian menatap papan tulis hanya termenung, tidak tau apa yang sedang dia khayalkan.

"Oh ya, tadi kau bilang kau mengalahkannya kan! Bagaimana caranya?" tanya Nova penasaran dan mencoba melupakan hal yang sudah terjadi.

"Kau ingat saat kau bertengkar dengan Aliquid? Dan saat aku menjatuhkan gelasku?" tanyanya pada Nova

"Tentu saja, kau memecahkan gelasnya karena mendengar perkataan Aliquid itu bukan?" jawab Nova begitu yakinnya.

"Bukan, saat itu aku sebenarnya sedang membaca buku Aliquid yang di titipkan nenekku dan isinya aku pindahkan ke komputer," jelas Anma panjang lebar.

"Oh jadi begitu, lalu kenapa kau menjatuhkannya?" tanya Nova terkejut.

"Aku membaca tulisan paling akhir dam di sana tertulis pesan dari nenekku, dia bilang Aliquid tidak akan bisa mengendalikan pikiranku, melihat itu aku terkejut, dan banyak pertanyaan di kepalaku waktu itu," jelasnya pada Nova.

Reva menatapnya sumrigah, "Terus terus?"

"Jadi aku meminta saja permintaan terakhirku dan kau tau dia langsung hancur karena kehabisan kekuatan" sambungnya lagi.

"Waw, benar benar menakjubkan!" ucap Reva, tetapi percakapan mereka terhenti ketika guru masuk ke kelas mereka.

Jam terus berlangsung dan Kini terdengar suara bel sekolah menandakan waktu sekolah sudah berakhir, Anma dan Nova berjalan beriringan keluar sekolah lalu berpisah di depan gerbang. Sebelum masuk ke mobil, Seorang anak lelaki berdiri menatap Anma dan tersenyum simpul.

"Siapa kau?" tanya Anma dan tanpa menjawab tiba-tiba ia mendekat ke arah Anma.

"Aku murid baru disini, perkenalkan namaku Revan," ucapnya tersenyum sambil menyodorkan tangannya

Anma menatap dari ujung kaki sampai ujung rambut mencoba menenali siapa anak laki-laki itu dan mau apa dia mendatangi Anma.
Dia menatap mata orang itu lekat,
lalu ia tersenyum kecil

"Jadi begitu," ucap Anma dalam hatinya

setelah itu ia masuk ke mobilnya tanpa memperdulikan lagi siapa orang itu dan berlalu pergi, saat di dalam mobil Anma memasangkan headset di telinganya. Sedangkan laki-laki tadi hanya memandang mobil yang berlalu.

"Jadi orang itu raja Aliquid, luar biasa! aku tidak menyangka akan panjang seperti ini ceritanya," tutur Anma dalam hatinya.

"Sepertinya wajahnya tidak asing" suara batin Anma lagi.

Bapak sopir yang melihat Anma yang tersenyum sendiri merasa bingung, tetapi dia berusaha untuk fokus menyetir saja. Sedangkan di tempat lain Nova sudah sampai di rumahnya.

"Aduh capeknya, malah ada PR lagi. malas banget ngerjainnya dan Kalau PR dari pak Santoso itu pasti soalnya tuh nggak ada di internet. malas banget jadinya kan!" sungut Nova ketika berada di kamarnya.

"Nova ganti bajunya cepat!" teriak mama Nova dari arah dapur yang bernama Eliza.

"Iya ma. tenang aja," jawab Nova dengan santainya.

"Tenang-tenang, tapi kenapa tetap duduk? ayo cepat ganti baju!" ucap Eliza lagi yang sekarang berada di depan pintu kamarnya.

"Iya iya," ucapnya sambil menuju lemari dan mengganti pakaiannya.

Setelah mengganti pakaiannya, dia duduk di meja belajarnya, menatap buku-buku yang baru saja ia keluarkan dari tasnya, karena mamanya menyuruhnya untuk belajar.

"Ya ampun bukunya tebal banget, malah banyak lagi. Apa aku kunyah aja ya, siapa tau bisa masuk ke otak?" ucapnya dan menggigit buku itu.

"Kenapa kamu menggigit buku itu? bukannya belajar!" ucap Eliza yang membawa beberapa snack dan air. Nova melepaskan gigitannya pada bukunya.

"Ini mama siapin makanan untuk kamu belajar, jadi nggak usah di makan bukunya kalau lapar!" ucap Eliza dengan tersenyum.

"Wahh makasih banget ma, bunda~ engkaulah muara kasih dan sayang, apapun pasti kau berikan untuk anakmu yang tersayang, oooo bunda~" nyanyian itu terpotong.

"Udah, belajar aja sana!" perintah ibunya lalu pergi.

Bersambung........

Jangan lupa vote and comment 😉

Terimakasih buat kalian yang udah baca cerita ini 😁 apalagi yang vote and comment, love love deh pokoknya😅

Menurut kalian kisah ini akan seperti apasih?

Ketika Revan datang, apa yang terjadi ya?

THE SECRET OF ALIQUID NOVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang