Aku hanya seorang pemabuk yang sempoyongannya direstui mereka. Syaraf-syarafku jelas saja sudah mati dan badan adalah hamba yang menaati berahi.
Jangan ludahi aku jika memperkosa sebab musim teler adalah rida mereka. Tak perlu hukum mati aku jika membunuh sebab ibadah mabuk mereka yang suruh.
Aku hanya makmum para arak yang olengnya dipersilakan oleh mereka. Bagaimana bisa kau nyinyiri aku perihal membangun negara sedang memijak bumi saja aku kerap lupa.
Jelas sudah peradaban tak perlu aku bangun sebab mereka saja berfatwa silakan mabuk menahun. Bukan urusanku khusyuk merawat negara tugasku hanya minum, muntah, dan berhedonisme ria sebagai takwa kepada fatwa mereka.
Imamku memang ciu dan tuak tak masalah mabuk hingga liver digerogoti tukak sebab lari dari dunia adalah wajib rutinitasku bersama mereka yang menjadi kerabat karib.
2/3/2021