Iftar ini bapak tak membersamai kami dan Maghrib menuju Isya sajadah bapak tak berpenghuni. Tiba malam ibu tak henti menanak tangis, karam paru-parunya dalam sedu terbayang udara habis dengan lima puluh tiga wajah berangsur sayu.
Nyenyak minggat dari tidur berwindu-windu ke depan sebab gendang telinga telah dirajah oleh maklumat dari televisi bahwa Nanggala sudah paripurna berkafan palung hari ini. Kuping-kuping pekak oleh suara besi yang berderit lebur dan luruh. Terpejamnya mata adalah menonton gelap yang mengetuk satu per satu kabin nun jauh di lantai laut.
Hari ini bapak tak membersamai kami, terpeluk hening menyusul Yos Sudarso. Purna sudah menjaga samudra, berwira ananta rudira sepanjang usia.
25/4/2021