Tampomas II

27 3 0
                                    

Tubuh kami dijilat api yang lain berliang kubur lantai samudra sebab hari ini kami tumpangi kapal tua hasil permufakatan Orba.
     
Ujung Pandang tak pernah sampai sementara Jakarta sudah jauh di belakang. Di laut tulang mengabu tercerai-berai, api hilang dan kapal miring dimakan ombak yang datang.
     
Samudra penuh bau tubuh terpanggang ombak antarkannya ke pantai Jakarta supaya hidung ahli istana terkenang bau gosong dari kapal yang nista niaganya.
     
Cukup kami saja melantai di samudra. Naiki Tampomas diimpor dengan culas. Semoga laut tak lagi ditamui raga-raga dari seliwerannya kapal bekas tersungkur amblas.
    
    
    
    
    
    
     
16/2/2021

Manuskrip Rumah ApiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang