Balada Januari

22 3 0
                                    

Belum genap benar Januari merangkak namun air mata kita sebentar lagi lengkap sebab isak tak henti beranak-pinak.
      
Di Borneo gubuk kita hanyut dan ladang menjadi samudra. Di Celebes tanah menghentak dan tulang belulang kita lebur dalam beton yang terkapar telak.
      
Di Sumedang kita terkubur dengan tanah sebagai kafan. Di Sleman kulit kita disobek awan panas dan paru-paru hancur digilas abu
     
Belum genap benar Januari merontokkan hari namun mata kita segera tandus sebab tak henti-henti rilis isak saat sepasang tangan pikul keranda dari saudara yang dimakan air bah, dari anak dan istri yang tertimbun bumi, dari ibu dan bapak yang tersapu awan lava.
       
Belum genap benar Januari beranjak namun pita suara kita telah khatamkan nama saudara yang diangkut bandusa dalam berbuket Al-Fatihah dan panjang doa hari ini.
    
    
      
     
    
     
      
29/1/2021

Manuskrip Rumah ApiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang