30. Hareudang

1K 182 182
                                    

Putar mulmednya ya, Gaes! 😘

🍁🍁🍁

"Aku pikir kamu berbeda.
Namun, nyatanya kamu pun menyuguhkan perihal yang sama tentang cinta."

🍁🍁🍁

Chiara melambaikan salam perpisahan pada Irena sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chiara melambaikan salam perpisahan pada Irena sambil tersenyum. Dia menghela napas, hari ini Chiara tidak bisa pulang sekolah dengan Hana karena Hana dijemput oleh Mamanya, katanya mereka harus pergi ke rumah saudara. Sedangkan, Irena seperti biasa pulang menggunakan ojek online.

Setelah itu, Chiara menjalankan sepeda motornya dan berbaur dengan para pengendara lainnya di jalanan. Cuaca sore hari ini mendadak mendung, suara gemuruh mulai terdengar dengan jelas membuat gadis itu menambah kecepatan lajunya.

"Duh, jangan ujan dulu kek!" Chiara berharap agar cuaca mendukungnya. Tapi, harapannya tidak menjadi kenyataan. Bulir-bulir air mulai menabrak kaca helm yang menutupi kepalanya.

"Yah, mampus hujan," desah Chiara sambil menggigit bibir bawahnya. Dia menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan kehendak langit yang harus menurunkan air hujannya sekarang.

Chiara mencebikkan bibirnya karena hujan menjadi deras. Gadis itu sangat tidak suka berkendara ketika hujan, karena jarak pandangnya menjadi terbatas membuat dirinya takut. Beberapa waktu lalu, dia pernah menyaksikan kecelakaan di depan matanya dimana beberapa pengendara sepeda motor tergelincir akibat jalanan yang licin.

Chiara bernapas lega ketika netranya menangkap sebuah halte bus yang sudah dijadikan tempat berteduh oleh dua orang laki-laki paruh baya, satu orang perempuan, dan dua orang berseragam putih abu-abu. Chiara bergegas memarkirkan sepeda motornya tepat di depan halte tersebut. Gadis itu berdiri di samping perempuan yang rambutnya dicepol.

Kemudian, Chiara melepas helm dan memeluknya. Gadis itu terus memanjatkan do'a agar hujan segera berhenti sehingga dia bisa segera sampai di rumah.

Beberapa pengendara motor yang tidak mengenakan jas hujan mulai berdatangan dengan gelisah akibat tubuhnya yang kebasahan. Keadaan halte pun menjadi ramai, didominasi oleh para ojek online yang meneduh.

Hujan yang deras disertai hembusan angin kencang membuat Chiara bergidik kedinginan, karena balutan cardigan hitam tipis yang dia kenakan belum mampu untuk menghangatkan tubuhnya. Chiara sedikit mendongakkan kepalanya untuk melihat tetesan air yang jatuh.

Beberapa detik berlalu, tiba-tiba Chiara dikejutkan dengan sosok cowok yang menghentikan motor ninja berwarna putih di depannya. Chiara memperhatikan perempuan yang turun dari motor itu dan berlari ke arahnya. Cowok itu pun ikut turun sambil membuka helm.

Mood Chiara mendadak turun setelah melihat wajah cowok yang posisinya terhalang perempuan itu. Cowok yang masih dibalut seragam khas sekolahnya itu adalah Erlan. Entah siapa perempuan yang bersamanya, Chiara tidak mengenalnya karena baru melihatnya sekarang.

Charmolypi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang