24. Ricuh

1.2K 210 464
                                    

Hellooo gaeesss💃

Kembali lagi bersama ceritaaa ini, cerita yang yaaa masih banyak kekurangannya. Ditambah hiatus selama 3 bulan lamanya. Huhuu maapkeun ✌

Btw ada yang kangen gak sama Chiara?

Kangen gak sama babang Erlan?

Kangen gak sama Aileen?

Kangen gak sama Kakak Pretty?

Kangen gak sama abang Bara?

Kangen gak sama Authornya? Gak ada ya? Yaudah!

Dah ah langsung aja cus baca, part ini gak panjang kok.

Oh ya siap-siap di buat penasaran lagiiii😝

🍬🍬🍬

"Kebenaran? Apa perwujudannya sesederhana kata itu?"

🍬🍬🍬

Gadis dengan rambut yang dikucir asal itu terus melangkahkan kakinya dengan cepat. Perasaannya sudah bercampur aduk, tidak tahu apakah ia harus menangis sekencang mungkin, atau marah?

Chiara segera membelokkan diri saat menemukan pertigaan. Karena terlalu terburu-buru, ia menabrak seorang perempuan dengan tinggi yang sama dengan tubuhnya. Sontak, hal itu membuat ponsel yang perempuan itu genggam terlempar ke tengah jalanan.

Chiara sedikit membungkukkan badannya, dan meminta maaf.

"Maaf, maaf! Saya gak sengaja," ujar Chiara yang merasa tidak enak.

Perempuan dengan rambut panjangnya yang lurus itu membalas dengan senyuman. "Gak apa-apa. Tapi, lain kali hati-hati ya!" balasnya.

Chiara sedikit membungkukkan badannya lagi. "Sekali lagi, maaf ya!" kata Chiara.

Perempuan itu hanya mengangguk. Lalu, berlari ke jalanan untuk mengambil ponselnya.

Chiara menghela napas gusar dengan kaki yang mulai melangkah pergi. Dalam hitungan detik, sebuah suara benturan yang keras menyentak gadis itu. Kepalanya menoleh ke belakang.

Betapa terkejutnya saat Chiara melihat perempuan tadi tertabrak oleh sebuah mobil sedan berwarna putih. Matanya terbelalak dengan jantung yang berdetak kencang seraya memutar badan. Ia pun mengepalkan kedua tangan dengan kaki yang gemetar. Matanya mulai berkaca-kaca karena melihat perempuan itu tergeletak tak berdaya di aspal dengan darah yang terus mengalir dari kepala.

Chiara menggeleng-gelengkan kepala sembari memutar badannya kembali. "Bukan karena gue, bukan karena gue!" gumamnya pelan sambil menggigit bibir bawahnya.

Ia hendak pergi dari sana, karena orang-orang mulai datang, dan mengerubungi perempuan itu. Akan tetapi, sebuah teriakan yang menyebut namanya membuat Chiara menoleh.

Gadis itu melihat Erlan yang sangat terkejut sambil menatap kerumunan orang yang mengelilingi perempuan itu. Lantas, Chiara segera pergi, dan berlari sekencang mungkin.

🍬🍬🍬

Erlan melangkah dengan begitu cepat, menerobos kerumunan orang-orang untuk memastikan siapa korban kecelakaan itu. Jantungnya mencelos ketika melihat sang korban yang ternyata bukan Chiara.

Charmolypi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang