-----
"Mungkin, kamu pikir dirimu itu tidak berguna, tidak berarti.
Bahkan, tidak diperlukan.
Tapi, kamu tidak tahu.
Bahwa hadirmu saja, sudah bagaikan hujan di tanah tandus.
Kamu itu, keajaiban.
Kamu itu, sesuatu yang tidak terduga di hidupku."
-----
"Ini adalah peringatan pertama!"
Samar-samar Chiara mendengar suara itu, dan ia mendengar suara, air. Gadis itu kesulitan untuk membuka mata, ia merasa kepalanya sangat sakit.
Ternyata pria itu membawanya ke sebuah danau. Kemudian, dengan kasar pria itu menceburkan Chiara ke dalam danau. Sontak gadis itu tersadar, ia mulai membuka matanya, panik.
Chiara tidak bisa berenang, ia hanya menggerakkan tangan dan kakinya. Bahkan, gadis itu tidak bisa menyembulkan kepalanya ke permukaan. Selang beberapa detik, Chiara mulai kehilangan oksigen, seluruh tubuhnya terasa lemas. Ia pasrah, entah akan ada orang yang menolongnya atau tidak, Chiara sudah sangat pasrah jika harus berakhir disini.
Gadis itu menyunggingkan bibirnya, tersenyum tipis. Ia mulai memikirkan banyak hal, mulai dari kebahagiaannya bersama keluarga hingga sahabatnya. Chiara tidak tahu akan bertahan hingga berapa lama lagi di dalam air seperti ini, ditambah ia merasa pergelangan kaki kanannya seperti terlilit sesuatu, membuat dirinya menjadi tidak bisa banyak bergerak.
Matanya mulai terpejam, dan kesadarannya perlahan menghilang.
-----
Setelah mendapat kabar dari Bara bahwa Chiara diculik, Erlan langsung mencari cara agar bisa menemukan keberadaan gadis itu. Dan, sekarang ia sudah berada di dekat danau. Jangan tanyakan bagaimana Erlan bisa ada disana, karena hanya dirinya dan Bara yang tahu cara melacak keberadaan gadis itu.
Dengan langkah pasti, Erlan berlari ke arah danau, dan menceburkan dirinya disana untuk menolong gadis itu. Samar-samar, dia melihat wajah perempuan, itu adalah Chiara. Buru-buru Erlan merengkuh gadis yang sudah tidak sadarkan diri di dalam danau tersebut, lalu membawanya ke tepi danau.
"Ra, Chiara! Ra, bangun!" Erlan menepuk-nepuk pipi gadis itu setelah berhasil membawanya ke daratan.
Terlihat jelas bagaimana rupa gadis yang baru saja dia selamatkan, wajah putih dengan luka di dahi, bibirnya yang pucat, serta rambut indahnya yang kini terlihat lepek akibat tenggelam di danau itu.
"Chiara, Please! Bangun!"
Erlan menggoyangkan tubuh gadis itu. Namun, tidak ada pergerakan di tubuh Chiara. Erlan mendekatkan tangannya ke hidung gadis itu dan dia tidak merasakan deru napas. Erlan juga menyentuh leher Chiara, denyut nadi itu terasa sangat lemah. Tentu saja hal itu membuat Erlan semakin panik.
Cowok itu melakukan CPR, berkali-kali menekan dada Chiara. Akan tetapi, masih belum ada tanda-tanda Chiara kembali bernapas. Hingga cowok itu memberikan Chiara napas buatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Charmolypi [COMPLETED]
Teen FictionTentang sebuah kisah yang menyuguhkan perasaan campur aduk antara suka, duka yang sulit untuk diungkapkan, serta dijelaskan. Tentang sebuah kisah yang rumit antara, aku, kamu, dan dia. Perjalanan yang entah akan berakhir romantis, dramatis, atau mal...