Asli, Gengsss. Isi part ini gak sebercanda judulnya, ya! Wkwkwkwk
Pokoknya, siapkan hati kalian bener-bener deh. Terus ya, jauhin benda-benda tajam yang sekarang ada di sekitar kalian, karena itu sangat berbahaya. Oh ya, sekalian sama tissu juga buat persiapan, siapa tau nanti butuh.
Jangan lupa sebelum baca ini, kalian harus berdoa dulu biar tenang, biar nantinya tuh gak grasak-grusuk sendiri. HAHAHAHA
Pokoknya, aku dah wanti-wanti ke kalian ya. Jangan gigit guling, apalagi gigit mantan! Gigit kenyataan pahit aja ya gaess wkwkwk
Eh, btw keliyan jangan puter mulmednya ya! Yang ada lo lo pada nanti malah ngakak berasa nonton pelem endosyar 😭😭😭
Dah ah capcuss baca💃
🐒🐒🐒
"Maaf, karena telah membuatmu jatuh cinta kepadaku.
Maaf, karena dengan sengaja aku melukaimu.
Maaf, untuk kesekian kalinya aku telah menyakiti hatimu."🐒🐒🐒
Hari-hari mulai berlalu, tidak terasa sebentar lagi sekolah Chiara akan mengadakan acara pelulusan untuk kelas dua belas yang sudah berhasil melewati masa-masa sulit, yaitu berbagai macam ujian.
Chiara baru saja selesai memesan kebaya di sebuah butik kenalan Mamanya untuk acara graduation yang akan diselenggarakan dalam kurun waktu dua minggu lagi.
Setelahnya, Chiara dan Mamanya mampir dulu ke sebuah supermarket terdekat dari rumah untuk berbelanja keperluan rumah tangga. Gadis itu mendorong troli yang sudah penuh dengan berbagai macam, camilan, roti, chemical, mie instan, bumbu dapur, kantong plastik transparan yang berisi beberapa buah, seperti anggur, jeruk, alpukat. Tak lupa, ia membeli susu, daging sapi cincang, dan masih banyak lagi.
"Mau beli apalagi, Ma?" tanya Chiara seraya berhenti. Kedua tangannya masih menggenggam pegangan troli tersebut.
"Kayaknya udah cukup, langsung ke kasir aja, Ra." Haliza berlalu duluan menuju kasir nomor dua yang sudah tidak ada antrian.
Chiara kembali berjalan dan mendorong troli mengikuti Mamanya. Tiba-tiba saja seorang laki-laki bertubuh jangkung menyerobot antriannya membuat gadis itu spontan menghentikan langkah.
Raut wajah Haliza juga terlihat berubah, kedua perempuan itu secara bersamaan mendengus kesal, lalu Haliza menepuk lengan laki-laki itu dengan kencang.
"Mas, jangan nyerobot gitu dong! Gak sopan!" omel Haliza dengan mata melotot.
Chiara ikut melebarkan bola matanya ketika cowok itu membalikkan badan dan melihat ke arahnya.
"Diero? Kenapa gue harus ketemu dia di sini sih?" Batin Chiara menjerit.
Chiara memberikan tatapan tidak suka saat Diero meliriknya sekilas.
"Eh, Tante Haliza. Aduh, maaf banget, Tante. Saya buru-buru, soalnya Mama udah nungguin di mobil," kata cowok itu sambil melihat Haliza dengan tatapan tidak enak. Seketika, dia merasa takut jika harus diomeli oleh Mama Chiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Charmolypi [COMPLETED]
Teen FictionTentang sebuah kisah yang menyuguhkan perasaan campur aduk antara suka, duka yang sulit untuk diungkapkan, serta dijelaskan. Tentang sebuah kisah yang rumit antara, aku, kamu, dan dia. Perjalanan yang entah akan berakhir romantis, dramatis, atau mal...