23. Rahasia Erlan

1.4K 225 634
                                    

🍬🍬🍬

"Aku ingin menjadi,
setitik awan kecil di langit.
Bersama mentari.
Walaupun ku sendiri,
tapi aku masih ada cinta di hati."

🍬🍬🍬

"Lo ngapain di sini?" pekik Chiara dengan mata yang terbelalak.

Cowok yang mengenakan kaos hitam polos dibalut dengan jaket denim berwarna putih itu langsung berdiri. Tampang polosnya menatap aneh Chiara yang hanya memakai kaos lengan pendek berwarna hitam, dan celana jeans selutut, serta rambut cokelatnya yang sengaja digerai.

"Ngapain liatin gue kayak gitu?" tanya Chiara dengan sewot.

"Eng-enggak."

Dahi Chiara berkerut sambil mengerucutkan bibirnya.

"Apaan sih? Lo gak jelas deh, Lan!" kritik Chiara sembari berjalan, dan duduk di sofa berwarna cokelat.

Erlan pun kembali duduk di sofa yang berhadapan dengan Chiara.

"Lo ngapain sih tiba-tiba dateng ke rumah gue kayak gini? Mau minta sumbangan?" cerocos gadis itu sambil menyenderkan punggungnya.

Erlan berdecak pelan. "Ck! Bukan!"

Chiara menaikkan sebelah alisnya, lalu kembali bertanya, "Terus mau ngapain?"

"Mau ngajak lo jalan," jawabnya dengan ringan.

"Hah? Gak salah? Lo abis kesambet angin puyuh?" balas Chiara dengan terkekeh-kekeh.

"Krik banget sih lo!"

"Dih, gak jelas lo!"

"Lo yang gak jelas!"

Chiara bangkit dari duduknya dengan wajah kesal. "Heh Bebek sawah! Lo ke sini mau ngajak gue jalan, atau mau ngajak baku hantam sih?"

"Ngajak tawuran."

"Krik banget sih lo, Lan!"

Erlan kembali berdecak. "Dah lah. Cepet sono ganti baju! Gue tunggu 3 menit. GPL!" titah Erlan dengan tampang songongnya.

"GAK MAU!"

"Harus mau!"

"GAAKK!"

"MAU!"

"GAK!"

"Mau! Tuh lo mau!"

"ERLAANN! IH MAKSA BANGET SIH!" Chiara berteriak dengan sangat keras membuat Mamanya tiba-tiba datang menghampiri mereka.

"Lho, ini ada apa? Kok ribut-ribut gini?" tanya Haliza sambil menatap Chiara, dan Erlan secara bergantian.

Erlan segera berdiri, dan tersenyum pada Mama Chiara.

"Oh, gak ada apa-apa kok, Tante. Saya hanya mau izin untuk ajak anak gadis Tante jalan-jalan keluar sebentar. Boleh 'kan, Tante?" Erlan berkata dengan lembut, dan sangat sopan.

Charmolypi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang