🔻🔺🔻
"Segalanya tidak dapat menjelaskan cinta. Tapi, cinta dapat menjelaskan segalanya."
🔻🔺🔻
"Baiklah anak-anak, pelajaran hari ini cukup sampai disini. Karena, bel pulang sudah berbunyi. Jangan lupa lusa kumpulkan tugas yang sudah Bapak berikan ya!" Setelah merapikan berkas, dan buku yang dibawa. Lantas, Pak Gino selaku guru mata pelajaran Sosiologi itu beranjak keluar dari kelas XII IPS 2.Chiara pun segera memasukkan peralatan sekolahnya ke dalam ransel. Lalu, ia bangkit dari tempat duduknya. Melihat kedua sahabatnya itu berjalan melewatinya, langsung saja ia menahan lengan Hana membuat Hana, dan Irena berhenti seraya menoleh.
"Hana, Irena! Kalian sepulang sekolah ini gak ada acara kan?" tanya Chiara dengan ragu.
Sesaat Hana, dan Irena saling pandang. Kemudian, Hana menggelengkan kepalanya. "Enggak, kenapa?"
"Ada yang mau gue omongan sama kalian," ucap Chiara sembari menggenggam kedua tali ranselnya.
"Udah sadar lo, Ra?" kata Irena dengan sarkastis.
Chiara tersenyum canggung. "Kalian bisa kan?"
Terlihat kedua sahabatnya itu berpikir selama beberapa detik. Setelah itu mereka mengangguk.
"Bisa. Kita tunggu di tempat biasa ya," ucap Hana. Setelah itu, mereka pergi duluan meninggalkan Chiara yang bernapas lega.
🍬🍬🍬
Chiara berjalan menuju parkiran dengan langkah yang terburu-buru. Namun, tiba-tiba muncul sosok laki-laki yang tampak ngos-ngosan karena berlari menghampirinya.
"Bara? Lo ngapain kesini?" pekik Chiara kebingungan.
Bara menarik pergelangan tangan kanan Chiara. "Ikut gue yuk!"
Gadis itu segera berpegangan pada tiang tembok yang berada tidak jauh darinya. "Eh, gak mau gak mau."
Bara menoleh. "Dih, ikut gue buru!" Laki-laki itu memaksa, dan terus menarik-narik tangan Chiara.
Tentu saja Chiara tidak menurut, ia malah memeluk erat tiang tersebut dengan sebelah tangannya.
Gadis itu mendesis. "Iss, gue gak mau Barakokok."
Bara melebarkan matanya. "Heh, Singa garang. Ikut pokoknya ikut, gak mau tau harus ikut gue!" paksanya lagi.
Dengan keras Chiara melepas cengkeraman laki-laki itu pada tangannya. "Ada apaan sih? Kenapa maksa gue buat ikut lo? Emang lo mau bawa gue kemana? Lo mau culik gue? Gue teriak nih sekarang! Dijamin lo bakal dipukulin sama cowok-cowok sekolah gue."
Bara mencebikkan bibirnya melihat gadis itu terus memeluk tiang, dan tidak mau ikut dengannya. Sebenarnya, dia merasa risih dikarenakan banyak pasang mata yang memperhatikannya.
"Nanti gue kasih tau kalo udah nyampe. Yang penting lo ikut gue dulu, ih!" Rengekan Bara benar-benar membuat Chiara kesal.
Chiara kembali mendesis. "Gue gak mau ikut kalau lo gak kasih tau gue mau kemana," ancam gadis itu.
Bara mendesah. "Yaudah. Gue mau ngajak lo buat ketemu sama mantan lo, dan Erlan. Tadi mereka berantem di sekolah gara-gara rebutin lo noh pada babak belur." Laki-laki itu menjelaskan dengan nada yang terdengar tidak semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Charmolypi [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsTentang sebuah kisah yang menyuguhkan perasaan campur aduk antara suka, duka yang sulit untuk diungkapkan, serta dijelaskan. Tentang sebuah kisah yang rumit antara, aku, kamu, dan dia. Perjalanan yang entah akan berakhir romantis, dramatis, atau mal...