4. Kenapa Cowok Itu Aneh?

2.9K 474 470
                                    

"Entah aku yang batu atau kamu yang terlalu beku."

•••••

"Chiara! Buruan ganti bajunya! Lama banget sih lo." Hana melirik ke arah pintu toilet yang masih tertutup, lalu kembali menatap cermin di depan sembari menabur bedak ke telapak tangan, ia taruh bedak itu di atas wastafel, kemudian mengusap-usap kedua tangannya untuk ditepuk-tepukan ke wajah.

Akhirnya, Chiara keluar dari salah satu bilik toilet dengan seragam putih abu-abu yang sudah melekat di tubuhnya dan berdiri di depan cermin wastafel. Hendak merapikan kuciran rambut, sikunya tidak sengaja menyenggol lengan Hana yang sedang fokus memoles bibirnya dengan liptint membuat Hana berdecak sebal, karena wajahnya sedikit tercoreng oleh benda tersebut.

"Yah, maaf, Han. Gak sengaja, serius deh," ujar Chiara yang merasa tidak enak.

"Ah! Chiara, mah. Jadi cemong-cemong, 'kan," gerutu Hana.

"Ya, udah. Cuci muka lagi aja!" usul Chiara sembari memasukkan baju olahraganya ke dalam tote bag.

"Gue udah pake bedak, Ra. Hih ...," geram Hana yang sudah ingin mengetuk kepala Chiara. "Gue getok pake gayung nih lama-lama."

"Aduh, kalian berisik banget, deh!" tegur Irena yang tiba-tiba keluar dari bilik toilet dan menghampiri mereka.

"Ini, si Hana. Ribet, banget," tuduh Chiara sembari memutar tubuhnya menjadi berhadapan dengan Hana dan Irena. Saat ini, hanya ada mereka bertiga saja di toilet.

"Dih, lagian, ya, kalo lo gak nyenggol, gue juga gak bakal ribet," ucap Hana, membela dirinya.

Chiara menatap Hana dan berbicara dengan Hana yang terdengar sedikit sewot. "Ya, 'kan bisa bedakkan lagi abis cuci muka."

Irena hanya tertawa melihat perdebatan antara Chiara dan Hana. Ia masih fokus menyisiri rambutnya yang berwarna cokelat.

"Dah, ah. Gue ke kelas duluan, lo jangan lama-lama ya, Han. Sebentar lagi bel istirahat, kita harus cepet-cepet ke kantin sebelum gak kebagian tempat," sambung Chiara, kemudian melenggang meninggalkan Hana yang merungut kesal.

"Bareng, Ra!" pekik Irena seraya berlari mengikuti Chiara dan membiarkan Hana sendirian di dalam toilet.

Chiara tidak benar-benar meninggalkan Hana, ia sengaja memilih untuk menunggu sahabatnya di luar. Jika tidak begitu, Hana pasti akan lama, cewek itu sangat lelet jika melakukan suatu hal.

*****

Bel istirahat baru saja berbunyi, para murid SMA Starlight mulai memadati kantin sekolah. Untung saja Chiara, Hana, dan Irena tidak terlambat sampai ke kantin, sehingga mendapatkan tempat duduk favorit mereka. Di pojok, meja bundar dengan empat bangku yang melingkari meja. Sudah pasti, ada saja yang akan menduduki satu bangku kosong di samping Chiara. Kalian akan tahu siapa orang itu nanti.

"Lo bawa bekal apa, Ra?" tanya Hana yang duduk di depan Chiara sembari menuangkan beberapa sendok sambal ke mangkuk yang berisi mi ayam.

Chiara membuka kotak makannya. Ya, Chiara selalu membawa bekal ke sekolah, supaya hemat kata mama. Padahal sama saja, Chiara pasti akan jajan juga di sekolah sebab bujukan dari Hana yang senang sekali mengajaknya membeli camilan di koperasi sekolah, walaupun kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

"Gue bawa spaget-" Belum sempat menyelesaikan ucapan, Chiara keburu terkejut melihat isi bekalnya. "Ya, ampun. spageti pake nasi, guys!"

Hana dan Irena tertawa melihat bekal dan wajah masam Chiara. "Aduh, Ra. Pasti nyokap lo 'kan yang nyiapin ini?" Hana yang masih tertawa meledek.

Charmolypi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang