♥♥♥
"Angin pun berhembus menyeretku.
Yang hanya, debu kenangan.
Sedikit samar tergambar dalam memori.
Tapi, tak terwujud, karena hanya ilusi."♥♥♥
"CHIARA SAYANG! AYO PULANG!"Chiara menghentikan aktivitas memasukkan perlengkapan sekolahnya ke dalam ransel. Ia memejamkan matanya setelah mendengar teriakan itu, suara nyaring dari salah satu cowok yang rasanya ingin ia hempaskan dari bumi ini.
Genta mulai menghampiri Chiara dengan diiringi lompatan kecil seraya memegang kedua tali ranselnya.
"Ra! Genta tuh." Hana menepuk-nepuk lengan Chiara dengan kepala yang menunduk untuk mencari kotak makan di laci mejanya.
"Gak kenal. Bodo amat!" sarkas Chiara.Kemudian, ia kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Parah lo, Ra." Hana tertawa kecil sembari memasukkan kotak makannya ke dalam ransel.
"Bodo!"
"Sayangnya aku, pulang yuk!" kata Genta yang sudah berada di depan Chiara.
"Geli Gen gue dengernya. Gelo, lo!" oceh Chiara dengan tatapan sinisnya pada Genta.
"Kok kamu gitu, sih?" tanya Genta yang semakin menjadi. Sangat lebay.
"Gen! Ikutan geli gue dengernya, anjir! Merinding." Hana menyahuti Genta sembari bergidik.
"Udah, Han! Anggap aja dia gak ada, gak keliatan!" ucap Chiara sembari menepuk bahu Hana.
"Bener, Ra. Setujong." Hana menyetujuinya sambil terkekeh.
"Gak waras!" hardik Chiara.
"Sedeng! Gila!" timpal Hana.
"Apa? Kalian tega!" teriak Genta dramatis, membuat beberapa siswa di kelas menengok ke arahnya dengan tatapan aneh.
"Balik aja ayo, Han!" Chiara berdiri sambil menarik pergelangan tangan Hana. Kemudian, bergegas keluar kelas meninggalkan Genta yang mengikutinya sambil memanyunkan bibir, dan menghentak-hentakkan kedua kakinya.
"NENG RARA! TUNGGUIN MAS GEGEN DONG!"
Chiara, dan Hana berlari kecil untuk menghindari Genta. Sepertinya, urat malu cowok itu benar-benar sudah putus.
"NENG CHIA! NENG HANA! TUNGGUIN ABANG! YA AMPUN."
Genta terus mengejar Chiara, dan Hana hingga gerbang sekolah.
Tiba-tiba, Hana menghentikan langkahnya dan menarik tangan Chiara, membuat cewek itu terhuyung ke belakang. Sontak, Genta yang berada di belakang Chiara, dan Hana pun malah menabrak punggung mereka hingga mereka terhuyung ke depan.
"Aduh!"
"Anjir!"
"Astagfirullah!"
Mereka mengucap dengan berbarengan. Kemudian, Chiara, dan Hana langsung membalikkan badan mereka menghadap Genta dengan tatapan yang menusuk.
"Ampun, Mak Haji!" Genta mengangkat kedua tangannya ke atas sambil menyengir.
"GENTAAAAAAAAAAA!!!"
♥♥♥
"Chiara pulang sama gue!""Loh! Sama gue, ya 'kan, Ra?"
"Dia berangkat sama gue. Jadi, pulang juga harus sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Charmolypi [COMPLETED]
Teen FictionTentang sebuah kisah yang menyuguhkan perasaan campur aduk antara suka, duka yang sulit untuk diungkapkan, serta dijelaskan. Tentang sebuah kisah yang rumit antara, aku, kamu, dan dia. Perjalanan yang entah akan berakhir romantis, dramatis, atau mal...