20. Membingungkan

1.3K 216 540
                                    

* ❣*

"Mungkin, aku tidak sepandai Boy Candra dalam merangkai sajak, atau puisi yang indah.
Tapi, yang jelas aku juga tidak bisa apa-apa untuk mendapatkan kamu."

* ❣*


Chiara memarkirkan motor kesayangannya di parkiran SMA Starlight. Ia menggelengkan kepala setelah membuka helm, dan menaruhnya di atas kaca spion sebelah kanan.

Matanya melihat sosok Hana, dan Irena yang sedang berjalan memasuki kawasan sekolah seraya tertawa-tawa. Lalu, Chiara berjalan menghampiri mereka sambil mengikat rambutnya menjadi satu dengan wajah yang berseri-seri.

"Morning, girls!" sapa Chiara sembari merangkul Irena, dan Hana dari belakang.

Sontak, mereka berdua menoleh pada Chiara, serta melepas rangkulan tersebut secara bersamaan. Mereka mengubah ekspresinya dalam sekejap menjadi datar.

Dahi Chiara berkerut, ia merasa aneh dengan sikap kedua sahabatnya yang tiba-tiba berbeda ketika dirinya datang.

"Kalian kenapa?" tanya Chiara dengan perasaan yang tidak enak.

Hana menatap Chiara biasa, sedangkan Irena melirik Chiara dengan tatapan sinisnya. Entah apa yang terjadi kepada mereka.

Chiara menatap sahabatnya bergantian. "Kalian kenapa, sih? Kok tiba-tiba gini?"

Tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan Chiara membuat cewek itu mendesis pelan.

"Gue ngelakuin kesalahan apa sama kalian?" Tak henti-hentinya Chiara melontarkan pertanyaan kepada mereka.

Irena tersenyum sinis. "Lo pikir aja deh kesalahan lo apa," ujar Irena.

"Gak etis aja kalau kita yang kasih tau," timpal Hana.

Chiara menggelengkan kepalanya. "Enggak! Ini ada yang aneh. Kalian kenapa, sih? Gue gak ngelakuin kesalahan apa-apa, Hana, Irena."

Hana berdecak sebal. "Introspeksi diri ya, Ra!" kata Hana.

Setelah itu, Irena langsung menarik Hana untuk pergi menuju kelasnya, dan meninggalkan Chiara yang menatap mereka dengan sendu.

"Hana sama Irena kenapa sih ya ampun!" lirih Chiara sambil memijat pelipisnya.

Chiara hendak pergi ke kelasnya, akan tetapi sebuah panggilan membuatnya terpaksa menoleh. Ia mengembuskan napasnya jengah.

"Morning, baby!" teriak Genta sambil berlari menghampiri Chiara dengan wajah yang sangat girang.

"Morning too, Babi!" balas Chiara dengan malas.

"Kok Babi, sih?" protes Genta tidak terima setelah tiba di depan Chiara.

"Terserah gue dong! Mulut juga mulut gue. Gak usah ngatur!" hardik Chiara dengan ketusnya.

Genta mengubah gayanya menjadi berkacak pinggang. "Aduh, kesayangan aku. Ya udah deh terserah kamu aja yang penting kamu senang, dan bahagia," ucap Genta sambil senyum-senyum.

Chiara menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aduh, Genta! Gue lagi badmood parah. Jadi, jangan ganggu gue!"

"Aduh, Chiara! Karena kamu lagi badmood dengan adanya aku di sini 'kan sebagai penghibur kamu, penyemangat kamu. Supaya, kamu gak badmood lagi gitu," alibi Genta.

"Terserah lo deh, Gen."

Chiara melenggang pergi meninggalkan Genta yang malah berlari mengejarnya.

* ❣*

Charmolypi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang