14. Bingung

1.5K 278 299
                                    

♥♥♥

"Jika Newton menemukan inspirasinya saat buah apel terjatuh.
Aku menemukan tujuan hidupku saat sang bidadari terjatuh.
Mungkin, momentum yang jatuh terlalu berat.
Membuat sepersekian detik diri ini terpikat."

♥♥♥

"Karena, gue penasaran sama lo."

Chiara mengernyitkan keningnya karena bingung, dan menatap aneh Diero yang malah menarik sudut bibirnya.

"Jawaban lo aneh!" tukas Chiara dengan sewot.

"Aneh gimana?" Diero malah terkekeh.

"Lo pikir aja sendiri!" sarkas Chiara yang langsung memalingkan wajahnya.

Diero mengedikkan kedua bahunya. "Gak ada yang aneh kok setelah gue pikir-pikir."

Chiara memutar bola matanya, jengah. "Terserah, deh!"

Kemudian, pelayan wanita tadi kembali dengan membawa nampan berisi 2 gelas coffee late yang dipesan oleh Diero, dan menaruhnya di atas meja.

"Makasih, mba!" kata Chiara, ramah.

Pelayan itu langsung membalas dengan anggukan seraya tersenyum, lalu pergi.

"Gue mau nanya," ucap Chiara.

Diero menaikkan sebelah alisnya. "Apa?"

"Lo bisa jauhin gue?" Chiara menyunggingkan senyumannya yang terlihat seperti, terpaksa.

"Jelas gak bisa!" Diero menggeleng kuat.

"Kenapa gak bisa? Gue gak ada urusan apa-apa ya sama lo." Chiara kembali pada sikapnya yang ketus.

"Ada!"

Chiara mengerutkan keningnya. "Apa?"

"Selama lo belum jauhin Erlan, lo akan terus berurusan sama gue." Kini, giliran Diero yang memberikan senyuman lebar, tapi terlihat seperti dipaksakan juga.

Chiara berdecih. "Gak jelas lo!"

"Jauhin dia!" tegas Diero dengan tatapan yang berubah tajam.

"Jelasin kenapa gue harus jauhin Erlan!" balas Chiara tak kalah tegasnya.

Diego mencondongkan badannya ke depan. "Karena dia adalah orang yang wajib lo jauhin."

Chiara terkekeh. "Gak salah? Yang ada tuh lo yang harus gue jauhin."

"Lo yang salah! Dia gak sesuci yang lo kira." Diero menarik sudut bibirnya.

Chiara menyipitkan matanya. "Kok lo ngomong gitu?"

Diero menyenderkan punggungnya pada kursi. "Kenyataan. Lo gak seharusnya kenal, bahkan sampe deket sama dia!"

Diero menatap dalam manik mata cewek itu.

"Gue makin gak ngerti deh sama lo." Chiara melipat kedua tangannya di depan dada.

Charmolypi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang