🍬🍬🍬
"Aku hanya ingin tahu.
Siapa aku, dan siapa kamu?
Yang selalu meracik bait-bait percintaan pada jasad yang akan hilang."🍬🍬🍬
"CHIARAA!!!"Chiara menolehkan kepala ke belakang. Matanya langsung menatap sosok Diero yang tampak dengan balutan seragam putih abu-abu, tapi terlihat berantakan.
Diero menatap Chiara dengan tajam seraya berjalan cepat menghampiri kedua gadis yang berada di sana.
"Lo apain Aileen?" tanya Diero. Dia sudah berada di depan Chiara dengan kening yang berkerut.
Chiara melirik Aileen sekilas. Lalu, ia membalas tatapan tajam pada Diero.
"Pertanyaan lo salah!" tukas Chiara.
Diero menunjuk Aileen dengan dagunya. "Lo gak liat Aileen kesakitan gitu? Lo cekik dia?" kata Diero dengan ketus.
Chiara berdecih. "Dia nampar gue!" sentaknya. Ia berusaha menahan emosinya agar tidak meledak-ledak di sini.
Diero menggelengkan kepalanya tidak percaya pada pernyataan Chiara. "Gak mungkin, Ra!" sangkal Diero. "dia gak bakal ngelakuin kekerasan kayak gitu ke lo!" sambungnya dengan sangat yakin.
Setelah itu, Diero berjalan melewati Chiara. Dia menghampiri Aileen dengan panik. Kemudian, dia berjongkok di depan Aileen seraya memegang kedua bahu gadis itu. Gadis yang sedang berpura-pura kesakitan sambil terbatuk-batuk.
Ratu drama.
Begitulah sebutan untuk Aileen bagi Chiara sekarang.
Chiara melirik Aileen dengan sinisnya. "Gak usah mendramatisir keadaan deh, Leen! Lo mau buat gue jadi tokoh antagonis di sini?" sindir Chiara.
Aileen mendongakkan kepalanya untuk melihat Chiara. "Apaan sih, Ra? Lo yang kenapa giniin gue?" ucap Aileen dengan sendu.
Chiara berdecak seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ck! Hebat ya lo, Leen! Hebat memanipulasi keadaan."
Aileen berusaha untuk berdiri dengan perlahan dengan dibantu oleh Diero. "Maksud lo? Gue aja gak tau kenapa lo tiba-tiba datang ke sekolah gue. Terus mojokin gue kayak gini," sangkal Aileen dengan pintarnya.
Chiara hendak membalas perkataan gadis itu. Akan tetapi, seseorang kembali memanggil namanya.
"CHIARA!"
Lantas, Chiara menolehkan kepalanya. Tampak sosok Erlan dengan ransel yang menyampir pada sebelah bahunya seraya berjalan menghampiri dirinya.
"Lo ke sini ada urusan apa, Ra?" tanya Erlan dengan lembut, ketika tiba di depan Chiara.
Alih-alih menjawab pertanyaan, Chiara menutup mulutnya kembali akibat Diero yang menyambar seenaknya.
"Dia nyakitin Aileen!" ujar Diero dengan yakin. Padahal, dia tidak tahu kebenarannya seperti apa.
"Diem! Gue gak nanya sama lo!" bentak Erlan sambil menunjuk Diero.
Diero terkekeh. "Santai, bro!" balasnya.
Erlan kembali menatap Chiara yang masih berdiri dihadapannya. "Lo kenapa bisa ada di sini? Lo ada urusan sama Aileen?" tanyanya kembali.
"Chiara marah karena gue kembali, dan dekat lagi sama lo, Lan!" sahut Aileen membuat Chiara mendelikkan matanya.
"Diem! Erlan bukan nanya lo!" sentak Chiara.
Aileen memberikan tatapan tidak suka pada Chiara.
Chiara kembali melihat Erlan. "Gue jelasin kronologinya. Jadi, Aileen telpon gue, dan bilang mau ke sekolah gue. Gue gak mau kalau dia buat masalah di sekolah gue. Apalagi, sampai ganggu temen-temen gue. Makanya, gue milih buat nyamperin dia aja ke sini. Tapi, saat gue sampai dia malah nampar gue. Terus malah nyalah-nyalahin gue, padahal gue kenal dia aja enggak," jelas Chiara dengan memberi jeda. "dia dorong-dorong gue. Bahkan, sampai mau nampar gue lagi. Ya, gue gak terima dong ditindas dia kayak gitu. Gue cuma lawan dengan narik kerah baju dia doang kok. Dia aja yang sengaja ngedrama gak jelas!" tambah Chiara. Lalu, mendelik sekilas pada Aileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Charmolypi [COMPLETED]
Teen FictionTentang sebuah kisah yang menyuguhkan perasaan campur aduk antara suka, duka yang sulit untuk diungkapkan, serta dijelaskan. Tentang sebuah kisah yang rumit antara, aku, kamu, dan dia. Perjalanan yang entah akan berakhir romantis, dramatis, atau mal...