Toxic Series-18

7.8K 368 43
                                    

"Kai"

Kai yang baru saja selesai mandi tiba tiba dikejutkan dengan kehadiran ayahnya. Masih dengan pakaian kerja lengkap, Pria paruh baya itu menutup pintu kamar Kai.

"Papi baru balik kerja?" Jerome menggeleng, pria itu mengeksplor tatapannya pada kamar Kai yang dipenuhi ornamen monokrom dan beberapa poster band kesukaan Kai.

"Kai" panggil Jerome sekali lagi.

"Ada apa Pi?" Jerome berdiri tepat di depan jendela balkon kamar Kai yang langsung mengarah ke langit. Karena memang kamarnya berada di lantai 2 rumah ini.

"Besok Papi sama Jena harus pergi ngurusin perusahan cabang. Kamu sama Jeff baik baik disini ya"

Kening Kai langsung mengenyit. Lelaki 18 tahun itu mendekat kearah sang ayah.

"Berapa lama Pi?"

"Sekitar satu bulan" Kai menganggukkan kepalanya.

"Papi juga udah bilang sama Jeff?" Pria itu menggelengkan kepalanya lalu seketika bangkit dari kursi.

"Anak itu jam segini belum pulang. Lagipula papi harus balik ke kantor lagi buat ngurusin berkas berkas. Biar dia jadi urusan Jena"Ujarnya. Kai sebenarnya tak peduli, namun ia harus terlihat baik agar ayahnya tak mengusir ia dirumah ini.

"Jaga rumah dan jaga saudaramu"Jerome mengusap surai putranya sebelum beranjak pergi. Sedangkan Kai tak mengeluarkan kata saat pintu terutup rapat. Dan Jerome benar benar keluar dari sana.

Entah harus senang atau tidak. Karena ia merasa jika papinya meninggalkan mereka di rumah ini tanpa pengawasan.

Akan menjadi ide buruk.


_______

Sherra menghela nasnya pelan sambil memasukkan baju ganti untuk di bawa ke rumah sakit sore ini. Menurut suster yang turut menangani Mama, oprasi akan berakhir di jam 5 sore. Dan sekarang baru jam 4.

Masih ada 1 jam untuk Sherra bersiap siap untuk mandi dan berganti baju. Ngomong ngomong soal baju, hari ini kebetulan sekali Sherra hanya menggunakan dress dusty blue dengan bahan satin. Tanpa lengan dan kahus kembali dibalut cardigan hitam agar dapat menutupi auratnya.




Tok

Tok

Tok






Netra Sherra yang semula terfokus pada kaca langsung mengarah lada pintu rumahnya yang diketuk dari luar. Tadi ia sudah bilang pada Kai untuk tidak menjemputnya karena Sherra akan menaiki bus terakhir.

Tapi kenapa Kai kemari? Apakah dia lupa?

"Iya Kai bentar!" Pekik Sherra menggelung seluruh rambutnya keatas kemudian berjalan menuju pintu dan membukanya perlahan.

"Kai kan aku udah bilang, gausah jem-"

Tanpa disangka. Yang ada di depannya kini bukanlah Kai, melainkan Jeffranz Altair yang masih memakai baju seragamnya.

"Jeff-emph" Jeff langsung membekap mulut Sherra kemudian menatap kesekelilingnya sebentar sebelum akhirnya mendorong gadis itu masuk kedalam rumah.






























































"Jeff kamu mau ngapain? Kenapa di kunci?!!" Pekik Sherra saat lelaki itu mengunci pintu utamanya. Jeff langsung membalikkan tubuhnya seraya menatap Sherra penuh intimidasi.

TOXIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang