Toxic Series-24

8K 396 31
                                    

Benar saja, saat Jeff datang ke markas ia sudah di suguhkan dengan pemandangan ketuanya yang babak belur. Shakka sama sekali tak memberi penjelasan apapun selain jika ia memang di habisi karena suatu hal yang akan terungkap beberapa hari lagi.

Semua orang menduga ini pasti ada hubungannya dengan Pasdela. Secara, hanya mereka lah musuh Pasbara sejauh ini. Bukti itu di dukung dengan seseorang yang tertinggal di komplotan mereka saat Pasbara datang..

"Yang terpenting, kita harus ngalahin mereka di pertandingan nanti"Cetus Shakka membangkitkan semangat mereka.

Benar setidaknya, Pasbara tak boleh kalah. Demi harga diri sekolah mereka.

________

Sherra hampir mati kebosanan kalau saja tidak ada televisi dan ponsel di ruangan ini. Setelah Jeff Pergi ia sama sekali tak melakukan aktivitas apapun selain membersihkan diri lalu terbaring di kasur sambil sesekali melirik ponselnya. Siaga jika ada telpon dari suster perihal mamanya.

Sedang asyik menonton film di depannya tiba tiba ponselnya berdering. Ia menatap layar yang dimana terpampang nomor tak di kenal.

Sherra mengernyit ragu, namun ia malah mengangkat telfon tersebut

"Ha-hallo?"

Tak ada sahutan dari sana. Sherra yang merasakan adanya kejanggalan langsung menjauhkan ponselnya.

"Kayaknya salah sambung" Ujarnya. Tapi saat hendak mengakhiri panggilan seketika terdengar suara seorang pria dari sebrang sana.

"Sherra... " netra gadis itu membola.

Kenapa tiba tiba orang ini tau namanya?

"Ini Papa...." Sherra melempar ponsel tersebut lalu menutup mulutnya tak percaya. Gadis itu terus menatap ppnsel yang masih meyala itu dengan tatapan tak percaya.

Papa katanya? Sherra memang sudah lama tak pernah mendengar suara itu. Namun setengah hatinya merakan firasat ikatan kala suaranya menggema di indra pendengaran Sherra.

"Sherra, kamu masih disana? Gimana kabar kamu?" Sherra kembali meraih ponselnya dengan tangan gemetaran.

"Maaf anda salah orang!"

Klik

Telppn terputus. Sherra menyandarkan tubuhnya kemudian dengan wajah yang tertutup dua tangannya. Netra gadis itu berkaca kaca.

Papa katanya. Orang yang dulu Sherra harapkan kehadirannya. Jiwa gadis itu sedikit terguncang bukan karena orang di telpon itu tapi tentang ingatan dimana Mama Dinda selalu menceritakan sosoknya yang tak pernah ada.

"Kalaupun emang Papa, kenapa baru datang sekarang?"

Lantas kemana dia saat Sherra dan Mama Dinda membutuhkannya dulu?

______

Kai pulang dalam keadaan penuh emosi. Bagaimana tidak? Arsen salah satu anggota mereka dihabisi hingga babak belur oleh musuh mereka sendiri. Kai tentu tak terima.

Lelaki itu mengendarai mototnya sambil mengumpati orang yang sudah mencelakai Arsen. Kalau bukan karena pertandingan yang akan dilaksanakam 2 hari lagi Pasdela mungkin akan menyerang mereka sekarang.





TINN


TINNNN



Kai segera memgerem motornya saat ia hampir menabrak orang lagi. Kali ini sama, seorang perempuan yang hendak memuenrang dengan baju tidur hijau toskanya. Kai segera melepas helmnya sedangkan perempuam itu mulai mundur kembali kearah terotoar dan berdiri disana sambil menutup wajahnya.

TOXIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang