"JEFRANZ ALTAIR RESMI JADI TERSANGKA PEMBUNUHAN KORBAN BERINISIAL JA"
"Di duga motif pembunuhan adalah buntut dari penyebaran video pribadinya yang tersebar di media masa"
"Sidang pertama kasus Jeffranz Altair akan berlangsung dua hari lagi. Simak bukti bukti terbarunya"
"Baru terseret skandal Video Streaming tak senonoh. Jeffranz Altair kembali terseret kasus pembunuhan berencana. Ini dia skandal Jeffranz Altair putra dari founder Ruang BK. Perusahaan nomor 1 di bidang pendidikan"
Seluruh stasiun berita dalam negri memasang wajah Jeff sebagai penjahat muda yang gila. Kehidupan remajanya yang brutal merenggut semua kepemilikan lelaki itu. Bahkan kini ia betjalan di kawal beberapa pihak kepolisian memakai baju Oranye sambil tertunduk. Wajah rupawannya terganti dengan aura bengis nan kontroversial.
Seluruh anggota Pasbara yang masih di masa berkabung menatap televisi penuh luka. Terutama Shakka, setelah mendapati sahabat dekat mereka terbujur kaku tanpa nyawa hingga akhirnya mengantarnya sampai liang lahat. Kini meteka harus melihat sahabatnya yang lain menjadi tersangka atas perginya Jonathan Alpha.
Jojo mungkin tak sebaik kata mereka. Namun, Jojo tetaplah bagian dari Pasbara. Begitupun Jeff, keduanya memiliki tempat tersendiri diantara mereka.
Bara sudah mengusap air matanya beberapa kali. Bahkan Orion meninju tembok dengan penuh rasa penyesalan. Semua anggota terluka atas kepergian mereka.
Namun Shakka hanya bisa memandang berita drngan telapak tangan mengepal. Tak bisa melakukan apa selain menyesali diri. Karena tak bisa menyelamatkan kedua sahabatnya sendiri.
"Sorry Jo... "
_______
"Oprasinya berhasil"
Gangga tak bisa menafsirkan perasannya saat mendengar kabar bahwasannya Sherra akhirnya bisa melewati masa terberat. Gadis itu akhirnya selamat berkat doa yang ia panjatkan. Oprasi berjalan lancar, pendarahan pada kepala serta tulangnya yang patah berhasil di tangani baik dengan dokter termahal. Gangga mengusap wajahnya haru.
"Sebentar lagi. Papa akan bahagiakan kamu, anak papa" Ujarnya penuh harap.
"Cepat sadar sayang" doanya dari balik jendela ruang oprasi sambil memandangi putrinya yang terbarik dengan perban di tubuhnya.
______
Caca terduduk lemah setelah pulang dari tempat terakhir kakaknya sendirian. Bahkan tanpa papa, mama dan hanya kerabat lain yang mendukung. Masih menggunakan tudung hitamnya ia menangis di kamar milik Jojo. Demi tuhan sakit sekali rasanya saat kehilangan orang yang menjadi pegangan.
Pegangan saat ia runtuh.
Caca terus terisak di depan foto Jojo yang dengan gagah memakai baju seragam abu abu mereka.
Lelaki yang dari dulu selalu melindungi Caca tanpa kata kini pergi tanpa pamit.
Caca menghela nafasnya pelan. Berusaha menghubungi sang ayah yang sama sekali tak ada kabar. Bahkan di hari berkabung putra mereka.
Hingga suara pintu terbuka membuat Caca terperanjat lalu bangkut berdiri.
"Papa?" Suara Caca terlihat bergetar saat melihat Papanya tengah membuka lemari pakaian di kamar utama. Membelakanginya.
"Jojo pergi Pa... " lirih Caca pilu. Namun bukannya di rengkuh atau di tenangkan. Ayahnya malah merespon seolah tak peduli.
"Sudah di kuburkan?" Suara ayahnya terdengar datar. Caca memandangnya layu.
"Papa mau kemana?" tanya Caca saat melihat papanya hendak petgi membawa satu koper besar yang sudah diisi baju baju miliknya.
Gangga seketika menghampiri putrinya.
"Acacia, dengar papa. Kamu anak yang kuat, kamu pasti bisa melewati ini semua" katanya memegang pundak Caca sambil menatapnya penuh keyakinan.
"Papa mau pergi?" Gangga tak menjawab namun pancaran matanya menandakan sebuah pemitan tanpa suara.
"Maaf Papa gabisa jadi ayah yang baik untuk kamu dan Jo" ujarnya. Lalu melepas sentuhannya. Caca merasa kosong, ayahnya sama sekali gak menunjukkan raut sedih ataupun menyesal seolah Caca adalah hal yang mudah untuk dilepas.
"Papa mau kemana? Papa mau ninggalin Caca kaya Mama dan Kak Jo?" Bukannya menjawab Gangga malah melangkahkan kaki melewati putrinya begitu saja.
"Jangan cari papa"Tuturnya meminta. Caca diam di posisinya sambil menatap punggung sang ayah tak menyangka. Ia menahan baju belakang sang ayah namun Gangga langsung melepasnya. Berjalan tanpa menoleh kebelakang.
Meninggalkan Caca yang kini sebatang kara.
______
2 Minggu kemudian.
Matahari bersinar terang. Menyusup pada sela sela kaca seraya memancarkan cahaya. Dunia mendukung semua otang berbahagia dengan menghadirkan matahari sebagai seumbernya. Tanpa terkecuali pada wajah pucat dengan bibir ranum yang sedikit terbuka. Netranya yang terpejam secara perlahan mulai tetbuka menampakkan pupil caramelnya yang indah.
Dari netranya terpancar sebuah kehidupan yang lantas tergerak ke samping kanan dimana terlihat siluet seseorang yang duduk kini berdiri.
"Selamat pagi, putri kecil papa"
Wajah cantiknya memancar sebuah raut tak menyangka saat pria dewasa yang selama ini ia nanti berada tepat di depan matanya. Menyambutnya dengan senyum yang sama seperti 10 tahun lalu.
_____
Agak tenang kalau sudah begini yaa.
Tinggal sisa2nya di part depan. Sama kaya PS tamatnya sekitar 10 atau 20 part lagi.
Belum liat Jeff nyesel kan?
Part depan kayaknya aku bakal Up rada lama jadi mohon maap begitu ehe.

KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC SERIES
Novela Juvenil"I think I'm addicted to your body"-Jeffranz Altair- Sherra menyesali keputusannya malam itu. Malam dimana ia menyerahkan tubuhnya pada cinta pertamanya---Jeffranz Altair si Perisai PASBARA yang terkenal dingin dan kasar. Sherra menyesal. Karena set...