------Jefff berjalan kearah pintu saat mendengar ketukan tergesa dari luar. Lelaki itu tengah memakai bajunya untuk pergi menghampiri Sherra. Ia sudah memberukkan gadis itu kesempatan untuk berpikir sejenak, ya setidaknya agar tak ada gangguan di hari hari berikutnya.
Karena Jeff ingin Sherra terus bersamanya.
Cklek.
Pintu terbuka menunjukkan sosok Caca dengan raut wajah yang tak bersahabat. Kedua tangan gadis itu mengepal seraya memandangnya dengan tatapan penuh amarah. Jeff menaikkan sebelah alisnya sambil melipat kedua tangannya diatas dada.
"Ada apa?" tanya Jeff tanpa mempersilahkan Caca untuk masuk ke apartemennya.
"Bukannya kita udah sepakat untuk ini?" Kening Jeff mengerut. Lelaki itu sedikit membungkukkan kepalanya.
"Kenapa kamu memutus kerja sama antara keluarga kita" Mendengar itu Jeff pun tertawa ringan. Tanpa beban seolah apa yang Caca bicarakan hanyalah angin yang berhembus.
"Oh" Jeff mengusap wajahnya. "Masalah itu bukan ranah gue" balas Jeff tanpa dosa. Caca memandang mantan tunangannya itu penuh emosi.
Setelah Caca menerima banyaknya kepahitan karena keegoisan lelaki itu yang menginginkan wanitanya. Jeff tak memberinya apa apa? Bahkan ia malah dapat imbas dari semua yang lelaki itu lakukan. Seolah yang terjadi saat ini adalah salahnya.
"Terus gimana dengan rencana kita? Udsh ada hasilnya? Aku liat kamu sama sekali gak ngebantu aku untuk dekat sama Kai" Tagih Caca. Jeff mengangkat wajahnya angkuh, sambil menggosok hidungnya ia menghela nafas kasar.
"Gue ambil Sherra. Dan lo dapetin si bangsat itu dengan cara lo sendiri! Gue udah membuka jalan lo, jadi gausah manja!" balasnya seenaknya. Caca terbelalak tak terima
Ia merasa tertipu! Jika akhirnya ia harus kembali berjuang, lantas untuk apa Caca melalukan semua ini? Jika ujung ujungnya belum pasti mengapa Jeff menawarkan sebuah kesepakatan gila?
"Brengsek! Kamu mendapatkan apa yag kamu mau sedangkan aku? Aku malah dapet imbas dari apa yang kamu lakukkan!" Teriak Caca memukul bahu Jeff di depannya. Jeff menatap Caca lekat, sedari awal Caca memamg mudah untuk dimanipulasi. Mudah termakan janji dan tak memiliki pendirian.
Jadi Jeff dengan mudah melepas gadis itu hanya dengan janji manis yang takkan terealiasai.
"Bukannya ini yang lo mau? Lepas dari gue dan lari ke pelukan Kai-lo itu" Caca menampar pipi Jeff hingga lelaki itu tak bergeming.
"Kamu jahat Jeff! Kamu bahkan gak menepati janji kamu!" Jeff terkekeh.
"Logika aja Ca, lo dari awal emang bego. Yakali gue mau bantu lo untuk deket sama sodara tiri gue sendiri? Kita bahkan asing satu sama lain"
Jawaban Jeff sontak membuat jantung Caca berhenti seperkian detik. Ia memandang kearah Jeff penuh ketidakpercayaan. Seakan baru tersadar jika selama ini ia menggantungkan kepercayaan pada orang yag bahkan mempermainkan dirinya.
"Tapi bagus, pertahanin otak bego lo! Karena berkat lo, gue bisa mendapatkan Sherra dengan mudah"Seringaian licik terpantri di wajah rupawannya. Tegap tubuhnya seolah mencemooh Caca bahkan netranya juga ikut meberi sorot angkuh penuh penghinaan.
Jeff benar benar lelaki yang licik!
_______
Sebenarnya bukan tanpa alsan Caca menghampiri Jeff untuk meminta janjinya. Sekitar jam sepuluh tadi pagi ia yang berencana untuk menghampiri Kai datang ke ruma pohon di danau tempat mereka beberapa kali menghabiskan waktu bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC SERIES
Teen Fiction"I think I'm addicted to your body"-Jeffranz Altair- Sherra menyesali keputusannya malam itu. Malam dimana ia menyerahkan tubuhnya pada cinta pertamanya---Jeffranz Altair si Perisai PASBARA yang terkenal dingin dan kasar. Sherra menyesal. Karena set...